TEMPO.CO, Jakarta-Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan ogah menerima pinangan partai lain jika gagal mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju di Pemilihan Wali Kota Solo.
"Saya tetap setia dengan PDIP," katanya usai mengikuti uji kelayakan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.
Menurut Gibran, jika tidak mendapat rekomendasi, ia tetap akan membesarkan partai berlambang kepala banteng itu. "Dengan cara gotong royong, melibatkan semua elemen baik kultur maupun struktur. Itu komitmen saya," ujarnya.
Sebelumnya, Gibran bersama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa bergantian diuji oleh sejumlah panelis yang berasal dari internal PDIP. Para panelis itu adalah Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat; Ketua DPP Bidang Industri, Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Nusyirwan Soejono; Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto; dan Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan Puan Mahrani.
Gibran telah mendaftar menjadi bakal calon wali kota Surakarta lewat DPD PDIP Jawa Tengah. Langkah itu ia lakukan lantaran tidak mendapat restu dari DPC Solo. Sebab, DPC PDIP Surakarta lebih merekomendasikan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa ke DPP.
Sumber Tempo menyatakan Presiden Joko Widodo telah menemui Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo di Yogyakarta pada 31 Januari lalu. Pertemuan ini diduga untuk memuluskan langkah Gibran maju ke pemilihan wali kota tahun ini.
Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Jokowi menampik jika ia berusaha membangun dinasti politik. Karena, kata dia. belum tentu rakyat memilih anaknya. "Siapa pun kalau enggak dikehendaki rakyat, ya, enggak akan jadi. Cari partai saja masih kesulitan," katanya saat berdialog dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020.