TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional atau PAN Drajat Wibowo mendaftar sebagai calon ketua umum partai tersebut. Ia mengatakan ingin merombak sistem keuangan partai agar transparan demi pemerintahan yang baik dan bersih.
“Salah satu yang ingin saya perjuangkan apabila nanti diberi amanat memimpin PAN, itu adalah merombak, membenahi pengelolaan keuangan partai-partai politik,” kata Drajat di kantor DPP PAN, Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu, 8 Februari 2020.
Drajat ingin PAN mempelopori transparansi keuangan parpol. Karena, menurutnya, cara tersebut bisa mengikis ketidakpercayaan publik terhadap partai politik yang kadung punya stigma buruk.
Ia akui mengatasi persoalan politik di Indonesia memang kompleks. Namun Drajat percaya merombak keuangan partai bisa jadi salah satu faktor yang membantu. Untuk itu ia mengharapkan nantinya keuangan partai bisa transparan, akuntabel, dan layak diaduit. “Layak audit, bukan hanya bisa diaudit. Layak sudit oleh BPJ ataupun oleh kantor akuntan publik,” ujar dia.
Efek dari perombakan sistem keuangan partai, kata dia, akan punya dampak yang luas. Sebab dapat merembet ke pengelolaan kementerian dan lembaga, karena beberapa kementerian dipimpin oleh menteri yang berasal dari partai politik.
Drajad Wibowo mengakui perombakan sistem keuangan partai bukan jaminan tidak adanya kasus korupsi. Namun setidaknya ia menutup salah satu alasan politisi melakukan hal-hal tersebut. “Apakah menjamin tidak ada korupsi? Oh tentu tidak pasti ada saja. Paling tidak kami menutup alasan dari politisi melakukan yang neka-neka.”