Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FKPT Jateng Menolak Pemulangan WNI Eks ISIS ke Indonesia

image-gnews
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Najahan Musyafak
sepakat dengan pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menolak rencana pemulangan
WNI eks ISIS ke Indonesia.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Najahan Musyafak sepakat dengan pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menolak rencana pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia.
Iklan

INFO NASIONAL — Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Najahan Musyafak, sepakat dengan pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menolak rencana pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia.

Menurut Najahan, pemulangan WNI eks ISIS bisa menambah beban Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang selama ini sudah kesulitan mengatasi para kombatan dan organisasi radikal yang berafiliasi dengan ISIS.

"Pernyataan Pak Ganjar selaku pimpinan di Jawa Tengah sangat masuk akal. Kalau nanti ada apa-apa, yang kena imbasnya kan ya Pemprov Jateng, karena banyak WNI eks ISIS yang berasal dari Jateng. Ini yang harus dikaji secara matang. Sementara ini, program deradikalisasi di Jawa Tengah saja sudah kesulitan. Kalau mereka kembali, siapa yang akan menangani," kata Najahan saat dikonfirmasi, Sabtu, 8 Februari 2020.

Najahan menambahkan wacana pemulangan eks ISIS ke Indonesia sangat kontradiksi dengan semangat memerangi gerakan radikalisme dan terorisme di Indonesia. Menurutnya, WNI eks ISIS sudah jelas lagi terpapar, bukan hanya terindikasi.

"Mereka sudah jelas bergabung dengan kelompok ISIS, kemudian mau diterima kembali ke Indonesia. Ini kan aneh dan sangat kontradiksi dengan semangat yang ada. Wajar kalau masyarakat banyak yang menolak," ucapnya pengamat radikalisme dan terorisme Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini.

Menurut Najahan, persoalan tidak akan selesai setelah 600 eks ISIS itu dipulangkan ke Indonesia. Upaya pemurnian ideologi dan kembali pada NKRI bukan perkara mudah, tapi butuh energi, waktu dan biaya. Pasalnya, persoalan radikalisme dan terorisme itu menyangkut multifaktor, multiaktor, dan dibutuhkan keseriusan.

Dirinya mencontohkan bahwa saat ini sedang menangani satu kasus di mana satu keluarga hendak berangkat ke Suriah untuk menjadi anggota ISIS. Mereka yang baru tertarik berangkat, kemudian tertangkap dan sudah dipenjara selama empat tahun.

"Selama empat tahun itu saya mendampingi, itu saja sampai sekarang mereka masih memiliki ideologi ISIS. Itu contoh orang yang baru ingin berangkat. Bagaimana dengan mereka yang sudah jelas bergabung di sana (Suriah), tentu lebih sulit," tegasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu, Najahan meminta agar wacana pengembalian eks ISIS ke Indonesia dikaji secara komprehensif. Apabila belum ada argumen yang pasti, pemerintah tidak boleh mengeluarkan wacana yang dapat meresahkan masyarakat.

"Harus dikaji mulai dari aspek hukum, sosial, agama, keamanan dan dampaknya kepada masyarakat dan keutuhan negara," tandas Najahan.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan tegas menolak rencana pemulangan eks ISIS ke Indonesia. Menurut dia, rencana pemulangan eks ISIS itu perlu dipertimbangkan matang-matang.

"Meski ada warga Jateng yang juga terafiliasi dengan ISIS di luar negeri, namun saya tidak mengharapkan mereka kembali. Yang saya tunggu kembali ke Tanah Air itu WNI asal Jateng yang sukses di luar negeri. Bukan mereka (anggota ISIS)," kata Ganjar.

Menurut dia, Jawa Tengah selama ini sedang berupaya melakukan deradikalisasi kepada mereka yang terpapar paham radikalisme, khususnya mantan narapidana kasus terorisme. Selama ini, ia selalu intens berkomunikasi dengan para eks narapidana terorisme di Jawa Tengah yang jumlahnya cukup banyak.

"Dari cerita eks napiter itu, mereka mengatakan betapa bahayanya para eks teroris itu, apalagi kalau tidak ada pembinaan. Makanya kami ngurusi yang sudah ada saja, kami bina mereka. Itu saja sekarang butuh energi banyak, apalagi kalau ketambahan mereka," kata Ganjar. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.