TEMPO.CO, Jakarta-Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partainya tak berencana mencalonkan Andre Rosiade di pemilihan gubernur Sumatera Barat 2020. Hal ini disampaikan Muzani saat ditanya ihwal nuansa politik dalam polemik tindakan Andre dalam penggerebekan pekerja seks komersial online di Kota Padang baru-baru ini.
"Kami di sana ada calon lain yang mau kami majukan," kata Muzani di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Februari 2020.
Menurut Muzani tokoh yang ingin dicalonkan adalah mantan Ketua DPD Sumatera Barat Nasrul Abit. Nasrul sebelumnya menjabat Ketua DPD Sumbar pada 2017 hingga akhir 2019. Saat ini, Nasril menjabat Wakil Gubernur Sumatera Barat.
Nasir pernah menjadi Wakil Bupati Pesisir Selatan periode 2000-2005. Setelah itu, dia menjadi Bupati Pesisir Selatan selama dua periode.
Andre Rosiade sendiri tengah disorot setelah peristiwa penggerebekan pekerja seks online di Padang pada 26 Januari lalu. Kepolisian Daerah Sumatera Barat menyatakan penggerebakan itu dilakukan atas informasi dari Andre.
Baru-baru ini, polisi menetapkan pekerja seks berinisial NN itu sebagai tersangka. Sejumlah pihak pun mengkritik Andre. Dia dianggap melakukan penjebakan terhadap pekerja seks online tersebut.
Komisioner Komisi Nasional anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Mariana Amiruddin menilai Andre melakukan hal tersebut untuk menguatkan posisi politiknya. "Ini merupakan moralitas yang ditunjukkan untuk menguatkan posisi politiknya," kata Mariana kepada Tempo, Rabu malam, 5 Februari 2020.
Andre Rosiade tak berkomentar ihwal tuduhan dirinya sengaja menjebak pekerja seks tersebut. "Saya tidak masalah ada yang fight back saya membongkar kemaksiatan. Silakan saja ikuti proses hukum yang berlaku," kata Andre kepada Tempo, Selasa malam, 4 Februari 2020.