TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat berkelakar menyinggung biaya politik selama Pemilihan Umum 2019. Ia mengaitkan hal tersebut dengan perayaan hari ulang tahun ke-12 partainya yang digelar secara sederhana dan dengan persiapan singkat.
"Karena kita tahu negara dalam keadaan banyak masalah, kita tidak mau gembar gembor, karena juga biaya terbatas, habis satu tahun pemilu habis-habisan," kata Prabowo dalam pidatonya di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Februari 2020.
Ucapan Prabowo ini disambut sorakan dari para kader yang hadir di perayaan ulang tahun Gerindra tersebut. Prabowo pun menyambung respons hadirin.
Meski tampak tersenyum, Prabowo menduga mereka juga menghitung-hitung dalam hati betapa banyak utang yang mereka punya saat ini. Menteri Pertahanan ini pun secara spesifik menyebut nama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dan Hashim Djojohadikusumo.
"Kalian senyum-senyum tapi kalian juga hitung-hitung utang kalian yang belum dibayar, bener enggak? Pak Sandi senyumnya ada kecut-kecutnya sedikit, Pak Hashim juga saya lihat," ujar Prabowo, lagi-lagi disambut tawa hadirin.
Dalam laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye (LPPDK) yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum pada 2 Mei lalu, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tercatat menyumbang Rp 192,5 miliar untuk dana kampanye. Menurut
Bendahara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Thomas Djiwandono, sekitar 55-60 persen di antaranya berasal dari Sandiaga.
Adapun Hashim disebut-sebut menjadi orang di balik ketersediaan logistik Prabowo sejak Pemilu 2009. Namun dalam LPPDK Pemilu 2019, tak tercantum jelas berapa besar sumbangan dari adik Prabowo itu.
Prabowo melanjutkan, HUT Gerindra yang digelar dengan kesederhanaan ini sekaligus menjadi tes kesetiaan bagi para kadernya. Ia mengatakan bahwa para kader yang diundang datang dengan biaya masing-masing. "Jadi acara hari ini tes kesetiaan, alhamdulillah saya lihat wajah-wajah yang setia. Jangan kau kira aku di sini lihat kanan ke kiri kanan ke kiri, itu sambil ngapel, oh hadir, ada," ujar mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini.