TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian kesehatan, Anung Sugihantono menceritakan kondisi 285 orang warga negara Indonesia atau WNI yang tengah menjalani observasi di Natuna pasca dipulangkan dari Wuhan, Cina. Menurut dia, WNI dikarantina di Natuna itu dalam kondisi sehat dan riang.
"Seluruh warga kita yang ada di dalam melakukan aktivitas dengan riang gembira," kata Anung melalui telekonferensi di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan pada Rabu, 5 Januari 2020. Anung hingga kini masih berada di Natuna, Kepulauan Riau guna memantau observasi itu.
Anung menjelaskan pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap makanan yang dinikmati oleh para WNI di sana. "Ternyata semuanya menunjukkan piringnya sudah kosong di akhir makan, artinya kita bisa melihat bahwa WNI kita yang dievakuasi dalam keadaan sehat, dan masih punya nafsu makan yang baik menikmati menu yang disediakan," kata dia.
Sebanyak 285 orang WNI yang diobservasi di Natuna terdiri dari 238 warga yang dievakuasi, lima orang tim Kementerian Luar Negeri, 18 orang pegawai Batik Air dan 24 tim penjemput.
Anung mengatakan mereka semua telah menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan kondisi kesehatan secara umum. Tujuh orang tim psikolog juga telah diterjunkan guna memberikan dukungan kepada mereka.
Selain itu, menurut Anung, Kemenkes terus melakukan pengawasan dengan melakukan disinfeksi terhadap meja dan alat makan setiap tiga kali sehari setelah digunakan. Adapun pengawasan lingkungan di antaranya pengawasan sampah, disinfeksi tenda, dan pemantauan kualitas air. "Termasuk pemberian kaporit pada kolam penampungan dan tangki yang ada di libbkungan ring satu tersebut," ujarnya.
Anung menegaskan proses tersebut kan dilakukan hingga masa observasi kesehatan ini berakhir. "Sejauh ini tidak ada peningkatan suhu tubuh yang terdeteksi dan keluhan yang berkaitan dengan batuk pilek atau sesak nafas yang ada hubungannya dengan virus Corona," kata dia.