TEMPO.CO, Medan - Banjir bandang terjadi Kecamatan Barus dan Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa 28 Januari 2020.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis mengatakan tujuh orang meninggal akibat bencana ini. "Tim gabungan telah mengevakuasi seluruh korban tertimbun tanah longsor hingga Rabu petang 29 Januari 2020," kata Riadil kepada Tempo, Rabu, 29 Januari 2020.
Berikut daftar nama korban yang berhasil di identifikasi:
1. Adwirzah Tanjung, umur 60 tahun, alamat : Kelurahan Padang Masiang, Kecamatan Barus.
2. Idwaranisa, umur 58 tahun, alamat: Kelurahan Padang Masiang, Kecamatan Barus.
3. Marpaung, umur 50 tahun, alamat: Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi
4. Juster Sitorus, umur 55 tahun, alamat Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi.
5. Pardamean Boru Manalu, umur 85 tahun, alamat: Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi.
6. Abdul Rahman, umur 72 tahun, alamat: Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi.
7. Esrin Pane, umur 48 tahun,, alamat: Bonan Dolok, Kecamatan Andam Dewi.
Wilayah terdampak banjir dan longsor, kata Riadil, meliputi 6 Kecamatan. Yakni Sorkam,Pasaribu Tobing, Sitahuis, Sarudik, Andam Dewi, dan Kecamatan Barus.
Sekretaris BPBD Tapanuli Tengah Agus Haryanto mengatakan, kebutuhan mendesak adalah tenda pengungsi, selimut untuk korban yang mengungsi dan genset. "Lampu masih mati, penerangan hanya seadanya," kata Agus.
Banjir bandang yang melanda Barus dan Andam Dewi, Tapanuli Tengah, terjadi pada Selasa malam 28 Januari 2020 akibat tebing Sungai Sirahar ambruk dan meluap. Curah hujan tinggi dan hutan di hulu Sungai Sirahar yang gundul diduga menjadi penyebab banjir bandang.