TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan program penanganan Sungai Citarum akan dikebut pada 2020 untuk menghapus banjir di Bandung Selatan.
“Mudah-mudahan pada akhir tahun masalah (banjir) hari ini tidak terulang lagi,” katanya tadi malam, Selasa, 28 Januari 2020, di Bandung.
Menurut dia, Kanal Banjir Nanjung, sekitar Curug Jompong di Cimahi, baru mempunyao seperempat kekuatan untuk mengatasi banjir Bandung Selatan, Kabupaten Bandung, dan sekitarnya.
Sekitar 75 persen kekuatan lainnya didapat dari pembuatan danau retensi di daerah Andir. Jika danau retensi sodetan Sungai Cisangkuy itu sudah selesai dibuat diharapkan air tidak membanjiri perumahan warga.
“Rumah-rumah pompa yang berjumlah enam didirikan, tanpa itu belum maksimal."
Pimpinan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menemui pengungsi di lokasi banjir akibat luapan Sungai Citarum pada Selasa lalu, 28 Januari 2020.
Menurut Edi Yusup, warga Cigosol yang bertemu Ridwan Kamil di lokasi banjir, para korban mereka berharap upaya pemerintah mengatasi banjir membawa hasil yang signifikan.
Cigosol, Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah termasuk yang tenggelam oleh banjir tahunan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat hingga Rabu, 29 Januari 2020, pukul 10.00 WIB, ketinggian banjir maksimal hingga 140 sentimeter.
Banjir selama sepekan ini menggenangi enam kecamatan, yaitu Baleendah, Bojongsoang, Dayeuh Kolot, Rancaekek, Ciparay, dan Solokan Jeruk.
Jalan raya Andir-Katapang masih terputus aksesnya tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Jumlah pengungsi 423 kepala keluarga atau 1.430 jiwa.