TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Desmond J. Mahesa mempertanyakan bocornya rencana penyegelan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri.
"Pada saat melakukan tindakan ke kantor PDIP siapa yang membocorkan ini, sumber berita awalnya jadi siapa yang memainkan ini. Ini yang membuat gaduh awal," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.
Berikutnya, Desmond mempertanyakan mengapa rencana penggeledahan diumumkan kepada publik. Dia meminta penjelasan apakah informasi itu disampaikan internal KPK atau pihak lain.
"Ini juga yang harus diperjelas. Inilah yang membuat KPK di mata publik jadi aneh," kata politikus Gerindra ini.
Ketua KPK Firli Bahuri kemudian menjelaskan, bocornya informasi itu menjadi ranah Pengawas Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK. Dia juga mengaku tak tahu bagaimana informasi penggeledahan itu bisa bocor.
Firli lantas menyinggung proses penggeledahan kasus Bupati Sidoarjo yang lancar digelar di tujuh tempat. Dia membandingkan dengan rencana penggeledahan di kantor PDIP dalam kasus dugaan suap komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan.
"Begitu kasus kedua, ada berita keluar, lengkap dengan jam per jamnya," kata dia.
Namun, Firli mengisyaratkan pembocor itu orang yang mengetahui proses tersebut secara rinci. "Tidak mungkin seseorang yang tidak tahu jam per jam kalau dia tidak mengalami. Saya kira itu," kata mantan Kapolda Sumatera Selatan ini.