TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengatakan pemerintah siap mengevakusi WNI yang berada di kota-kota terkontaminasi virus Corona di Cina. Namun upaya ini masih tergantung kebijakan pemerintah Cina. "Tergantung sejauh mana pemerintah RRC bisa memberikan pertimbangan-pertimbangan dan saran tindakan evakuasi. Apakah bisa evakuasi langsung kembali ke negara, atau harus di wilayah Tiongkok sendiri," kata Faizasyah dalam konferensi pers di Ruang Palapa, Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.
Menurut Faizasyah, Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Kesehatan dan kantor-kantor perwakilan Indonesia di luar negeri telah menggelar rapat mengenai isu virus Corona ini, kemarin. Salah satu materi pembahasan soal evakuasi WNI.
Ia menuturkan pemerintah Indonesia serta negara lain seperti Amerika dan Prancis telah menyampaikan keinginannya kepada pemerintah Cina untuk mengevakuasi warganya. "Kami terus bangun komunikasi dengan Tiongkok baik (pemerintah) pusat maupun provinsi," ucap dia.
Berdasarkan informasi dari pemerintah Cina, per 26 Januari pukul 13.48, sebanyak 29 dari 31 provinsi di Cina terjangkit virus Corona. Jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona mencapai 2.762 orang. Sedangkan yang diduga terinfeksi 5.764 pasien. Virus Corona ini telah menewaskan 80 orang.
Faizasyah mengatakan pemerintah Cina telah mengkarantina 15 kota di Provinsi Hubei. Sedangkan warga negara Indonesia yang tinggal di daerah karantina sebanyak 243 orang dan mayoritas kalangan mahasiswa. Mereka tersebar di Wuhan, Xianning, Huangshi, Jingzhou, Xiangyang, Enshi, dan Shiya.