TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan akan ada dua inovasi baru dalam sensus penduduk 2020, yang akan digelar Badan Pusat Statistik. Inovasi pertama, adalah pemanfaatan data dasar Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, sebagai data dasar pelaksanaan sensus. "Artinya, data-data ini akan dipakai Mendagri," kata Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Januari 2020.
Inovasi kedua adalah sensus penduduk secara daring (online). Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa lebih mudah dalam berpartisipasi dalam sensus penduduk.
"Kali ini merupakan satu bentuk pendidikan dan edukasi kepada masyarakat untuk mulai sadar betapa pentingnya data administrasi dan sejalan dengan program gerakan indonesia sadar administrasi," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan kunci utama kesuksesan sensus penduduk Indonesia 2020 adalah partisipasi dari seluruh elemen bangsa. Ia menyebut hajatan sebesar ini harus didukung oleh semua pihak, termasuk kementerian dan lembaga.
"Saya mengajak untuk berpartisipasi di dalam sensus penduduk 2020 ini baik pada sensus penduduk online dari tanggal 15 Februari sampai 31 Mei 2020, maupun sensus penduduk wawancara yaitu 1-31 Juli 2020." Presiden Jokowi memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga termasuk pemerintah daerah untuk mendukung penuh dan mensukseskan Sensus Penduduk 2020.