INFO JABAR — Perguruan Tinggi harus dapat memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada calon mahasiswa sesuai minat dan bakatnya. Edu Passion 2020 yang digelar di SMAN 3 Kota Bandung, Kamis, 23 Januari 2020 memfasilitasi calon mahasiswa untuk mendapatkan informasi tentang fakultas dan jurusan di perguruan tinggi.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, meminta perguruan tinggi menggali potensi yang dimiliki calon mahasiswa agar mereka tidak salah pemilihan jurusan.
“Ini (Edu Passion) sangat penting sebagai informasi awal kepada siswa untuk menentukan sikap agar tidak salah jurusan dan sesuai minat, karena itu perguruan tinggi harus berikan informasi lengkap dan gali bakatnya," ujar Uu saat membuka Edu Passion 2020 di SMAN 3 Kota Bandung, Jl. Belitung No. 8, Kamis, 23 Januari 2020.
Menurut dia, kecenderungan memilih perguruan tinggi maupun jurusan dominan dilakukan oleh siswa itu sendiri dengan adanya kemudahan akses dan perkembangan informasi.
"Perbedaan anak sekarang dengan dulu, saat lulus SMA kalau dulu orang tua yang menentukan dan memberi keputusan, tapi di zaman digital ini yang dominan ditentukan oleh siswa itu sendiri," kata Uu.
Provinsi Jabar memiliki banyak perguruan tinggi bergengsi termasuk universitas ternama hampir di setiap kota. Pemprov Jabar, lanjut Uu, terus berupaya meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) di Perguruan Tinggi yang saat ini sudah di angka 20 persen.
Selain itu, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar juga memiliki program pemberian beasiswa puluhan juta untuk masing-masing jenjang di perguruan tinggi bagi warga Jabar golongan ekonomi lemah maupun warga Jabar dengan nilai akademik yang bagus.
Edu Passion 2020 diikuti 17 perguruan tinggi negeri dan 18 perguruan tinggi swasta, di antaranya UI, UGM, IPB, ITB, Unpad, UPI, Undip, Telkom University, Sampoerna University, LSPR, hingga Binus.
Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Bandung, Yeni Gantini, yang juga ketua panitia Edu Passion menyatakan, kegiatan ini bertujuan memfasilitasi calon mahasiwa dan perguruan tinggi. Di event ini digelar juga dialog interaktif antara siswa dan fasilitator perguruan tinggi.
"Kami ingin memfasilitasi agar siswa memperoleh informasi secara utuh tentang jurusan dan perguruan tinggi yang akan diambilnya, jadi mereka tidak perlu datang ke perguruan tinggi tapi cukup datang ke sini," ujar Yeni. (*)