TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan Istana Kepresidenan menjadi korban kapal terbalik di Laboan Bajo pada Selasa siang, 21 Januari 2020. Jurnalis Antara, Desca Lidya Natalia, yang menjadi salah satu penumpang kapal, menceritakan pengalamannya.
Desca menuturkan kapal terbalik akibat diterpa ombak kencang. "Tiba-tiba kenceng gitu, ombak gede, terus beneran kaya hitungan detik aja kebalik," ucap dia saat dihubungi, Selasa, 21 Januari 2020.
Menurut Desca, penumpang kapal merupakan rombongan dari Istana Kepresidenan. Namun Presiden Jokowi sendiri saat kejadian sudah lebih dulu terbang kembali ke Jakarta.
Ia menuturkan sejumlah peralatan liputan milik wartawan hilang akibat peristiwa ini. "Benar-benar kebalik itu kapal. Terus tas gue dan isinya laptop dan dompet dan semua entah hilang atau gimana," katanya.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, wartawan Istana Kepresidenan yang menjadi korban kapal terbalik itu semuanya selamat. Mereka, kata dia, dalam kini dalam perjalanan kembali ke Jakarta.
Mereka adalah Edho Ferdihanzah (TVRI), Krismastianto Baruno Suryokusumo (Berita Satu TV), Agus Rahmat (Vivanews.com), Lizsa Egeham (Liputan6.com), Desca Lidya Natalia (LKBN Antara), Nina Susilo (Kompas), dan Anindyka Pribadi (SCTV).
"Mereka sudah berada di Bandara Komodo, Labuan Bajo untuk kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat pukul 15.40 WITA," kata Bey dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 Januari 2020.
Bey mengatakan peristiwa nahas ini terjadi setelah wartawan meliput agenda Presiden Jokowi membagikan sertifikat tanah. Peristiwa tersebut, kata Bey, terjadi di luar agenda kepresidenan. Karena setelah acara terakhir di Labuan Bajo, yaitu penyerahan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat pada Selasa pagi, 21 Januari 2020, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo langsung ke Bandara Komodo untuk kembali ke Jakarta.