TEMPO.CO, Jakarta-Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membentuk tim investigasi untuk mengusut dugaan kasus kerugian PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri. Prabowo menyebut tim itu sudah mulai bekerja untuk menelisik dugaan kerugian dalam perusahaan asuransi wajib bagi prajurit itu.
"Asabri sudah kami bentuk tim investigasi. Saya kira penegak hukum juga sudah bertindak," kata Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020.
Prabowo enggan merinci lebih lanjut soal tim investigasi itu. Dia hanya memastikan akan mendukung penegakan hukum. "Kami akan tegakkan hukum," kata Prabowo.
Kasus Asabri pertama kali mencuat dari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md. Mahfud mengaku mendengar ada korupsi di tubuh Asabri dengan nilai kerugian di atas Rp 10 triliun, tak kalah fantastis dengan taksiran kerugian di skandal Jiwasraya. Menurut Mahfud kasus tersebut kini ditangani Kepolisian.
Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan yang rilis pada Februari 2017 menaksir potensi kerugian investasi Asabri, yang mengalihkan investasinya dari deposito ke penempatan saham langsung dan reksa dana sejak 2013, bisa mencapai Rp 16 triliun.
Dalam audit BPK, Asabri kedapatan membeli saham bodong, saham gorengan, dan ribuan kaveling tanpa sertifikat. Masing-masing investasi itu bernilai ratusan miliar rupiah.
Direktur Utama Asabri Sony Widjaja dalam konferensi pers di kantornya pada Jumat, 17 Januari lalu membantah terjadi korupsi di tubuh perseroan. Dia juga mengatakan bahwa dana yang dikelola Asabri aman.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | MAJALAH TEMPO