INFO NASIONAL — Meski Jawa Tengah berhasil menduduki peringkat tertinggi se-Indonesia dalam hal penurunan angka kemiskinan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar, mengaku belum puas. Menurutnya, penurunan jumlah kemiskinan di Jawa Tengah harusnya lebih tinggi dari pencapaian saat ini.
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS), per Maret - September 2019 persentase penduduk miskin di Jawa Tengah turun dari 10,80 persen menjadi 10,58 persen, atau sebesar 0,22 poin.
Baca Juga:
Secara kuantitatif, penurunan penduduk miskin di Jawa Tengah sebanyak 63.830 jiwa. Angka ini jauh melebihi pencapaian Jawa Timur (56.250 jiwa), Nusa Tenggara Barat (30.280 jiwa), dan Papua (25.410 jiwa).
"Mudah-mudahan ini hasil kerja keroyokan bersama yang kami lakukan. Namun rasanya, targetnya harus tetap dipicu untuk dinaikkan lagi dengan jumlah penurunan angka kemiskinan yang lebih besar," kata Ganjar saat menghadiri rapat dengan Perkumpulan Aparatur Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) di Kabupaten Semarang, Rabu, 15 Januari 2020.
Untuk semakin menurunkan angka kemiskinan, Ganjar telah menyiapkan sejumlah strategi seperti politik anggaran dan pembuatan kebijakan yang mengarah pada program prioritas pengentasan kemiskinan.
Baca Juga:
Ganjar pun merencanakan untuk mengubah skema musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), di mana akan lebih menonjolkan tema, kreasi dan inovasi dalam hal pemberantasan kemiskinan.
"Kalau usulnya infrastruktur, silakan dikirim lewat elektronik saja. Tapi saat musrenbang yang keliling itu, saya minta sesuai tema, kreasi dan inovasi yang dimiliki. Misalnya inovasi penurunan angka kemiskinan, pengelolaan desa, Bumdes dan lainnya. Sehingga, usulan-usulan dalam musrenbang itu dapat menyelesaikan kemiskinan," ujar Ganjar.
Ganjar juga akan mengoptimalkan berbagai potensi lain untuk bersama-sama menanggulangi kemiskinan, misalnya bekerja sama dengan Baznas, program corporate social responsibility (CSR) perusahaan, filantropi dan Satu OPD Satu Desa Miskin.
"Nanti akan kami kembangkan, mengajak perguruan tinggi, perusahaan, TNI/Polri untuk membina masing-masing minimal satu desa. Kami juga akan membangun sistem, sehingga diharapkan penanggulangan kemiskinan berjalan lebih cepat," ucap Ganjar.
Disinggung terkait peran Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen dalam program pengurangan angka kemiskinan, Ganjar mengatakan sangat puas. Taj Yasin menurutnya memiliki kinerja yang sangat bagus.
"Gus Yasin itu sangat rajin ngurusi kemiskinan. Kami memang sepakat untuk membagi tugas itu. Kami sering komunikasi dengan Kemensos dan Wapres terkait soal data. Kami ingin data ini pasti, ya dia miskin dan diberikan treatment apa, agar semua tepat sasaran. Sambil kami mendorong agar mereka yang mendapat program subsidi dari pemerintah, yang sudah mampu mau mengundurkan diri dan diberikan kepada yang lebih berhak," tutur Ganjar. (*)