Menurut Rycko, Toto dan Fanni yang mengaku sebagai raja dan ratu bukan pasangan suami-istri. Berdasarkan identitas yang dikantongi polisi, Toto berasal dari Ancol, Jakarta Utara; dan Fanni beralamat Pancoran Jakarta Selatan.
Mereka hanya bisa menunduk ketika dihadapkan di depan wartawan dalam jumpa pres yang digelar Polda Jateng. Keduanya memakai baju warna biru bertuliskan tahanan. Fanni masih mengenakan bawahan kain jarik. Wanita yang bergelar "ratu" itu menangis mendengar keterangan polisi.
Kedua tersangka diduga berbagi tugas dalam menjalankan roda pemerintahan kerajaannya. "Menurut keterangan raja, yang merancang pakaian kerajaan ratunya," ujar Kabid Humas Polda Jateng Komisaris Besar Iskandar Fitriana Sutisna.
Menurut dia, saat ini pengikut Keraton Agung Sejagat mencapai 450. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Para pengikut tertarik karena iming-iming gaji yang besar dan jabatan di keraton pimpinan Toto.
Tak sedikit uang yang disetor pengikut Keraton Agung Sejagat. Mereka membayar mulai Rp 3 juta sampai Rp 30 juta. Besaran uang yang dibayarkan sesuai jabatan yang bakal diemban di struktur pemerintahan keraton. "Yang membayar Rp 30 juta sampai sekarang belum mendapat apa-apa," ucap Iskandar.
Posisi yang dijanjikan oleh Toto mulai pejabat setingkat menteri, gubernur, hingga lurah. Menurut Iskandar, ada 13 kementerian di struktur pemerintahan Keraton Agung Sejagat. "Termasuk ada militer," kata dia.
Iskandar mengungkapkan, pasal yang dikenakan kepada tersangka tidak hanya penipuan saja. Pasalnya, dari barang bukti yang diamankan ditemukan juga senjata. Sebanyak 72 macam barang bukti telah disita polisi dari Keraton Agung Sejagat.
Barang bukti itu berupa uang tunai Rp 16.101.000, sejumlah laptop, alat cetak, sejumlah ponsel, puluhan dokumen, puluhan kartu, sejumlah senjata, pakaian kerajaan, bendera kerajaan, foto, rekening berbagai bank, dan lainnya.