Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kwartir Nasional Sesalkan Yel-yel Pramuka Islam Yes Kafir No

Reporter

image-gnews
Sejumlah anggota pramuka Provinsi Jawa Barat mengangkat kolone tongkat untuk membuat rekor nasioanl terbanyak di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Kamis 22 Agustus 2019. Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan rekor uutuk superlatif atau pagelaran kolone tongkat terbanyak yang melibatkan jumlah peserta mencapai 17.100. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah anggota pramuka Provinsi Jawa Barat mengangkat kolone tongkat untuk membuat rekor nasioanl terbanyak di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Kamis 22 Agustus 2019. Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan rekor uutuk superlatif atau pagelaran kolone tongkat terbanyak yang melibatkan jumlah peserta mencapai 17.100. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyatakan kekecewaannya terhadap tepuk Pramuka "Islam Yes, Kafir No" yang dilakukan seorang pembina di SD Kota Yogyakarta akhir pekan lalu. "Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan kepanduan yang inklusif terbuka bagi siapa saja tanpa memandang perbedaan latar belakang," ujar Wakil Ketua Kwarnas, Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika Berthold DH. Sinaulan melalui siaran pers pada Rabu 15 Januari 2020.

Berthold mengatakan, kasus itu kini tengah diproses oleh Dewan Kehormatan di tingkat cabang dan daerah. Kwarnas berharap hasil dari proses itu menjadi pelajaran bagi semua pihak. "Bahwa pendidikan kepramukaan tidak mentolerir segala bentuk intoleransi."

Gerakan Pramuka, ujar Berthold, selalu berusaha menjadi wadah pendidikan bagi kaum muda untuk menjadi manusia Pancasilais yang berguna bagi diri, keluarga, bangsa, dan negara. Serta mampu mempertahankan NKRI dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Pramuka akan terus mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum pendidikan bagi para Pembina dan Pelatih Pembina Pramuka. Khususnya agar mereka dapat membina para peserta didik sesuai dengan aturan dan arah kebijakan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang betdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berthold mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat luas atas kegaduhan yang terjadi. Selain itu, pihaknya juga ingin berterima kasih kepada jajaran Kwarda DIY dan Kwarcab Kota Yogya termasuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka dan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang Kota Yogyakarta. "Yang telah memberikan arahan, masukan dan bahkan turun langsung memastikan peristiwa semacam itu tak terulang lagi."

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemuda dan Olahraga pun juga menyatakan prihatin atas kejadian ini. “Kami prihatin, namun kasus ini bukan kesalahan dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Yogya,” ujar Kepala Dispora Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana seusai memenuhi panggilan DPRD Kota Yogya terkait kasus itu, Selasa, 14 Januari 2020.

Edy mengatakan yel-yel bernuansa SARA itu selama ini tidak pernah diajarkan oleh Kwartir Cabang Yogya. Namun pelaku memang berasal dari kwartir Kabupaten Gunungkidul yang sedang mengikuti pelatihan Kursus Mahir Lanjutan (KML) Pembina Pramuka di Kota Yogya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

9 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

21 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

1 hari lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Amphitheater and Green Area Smart Campus STIN. koran.tempo.co
Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.