Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gus Mus: Yel-yel Islam Yes Kafir No, Merendahkan Keberagaman

image-gnews
Penyair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jateng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) membacakan doa penutup saat acara 'Doa untuk Palestina' di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 24 Agustus 2017. Acara ini diisi dengan pembacaan puisi-puisi Palestina oleh sejumlah penyair dan tokoh masyarakat. ANTARA FOTO
Penyair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jateng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) membacakan doa penutup saat acara 'Doa untuk Palestina' di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 24 Agustus 2017. Acara ini diisi dengan pembacaan puisi-puisi Palestina oleh sejumlah penyair dan tokoh masyarakat. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin (Taman Pelajar Islam), Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus menyatakan keresahannya terhadap sikap anti-keberagaman yang terjadi di Yogyakarta berupa yel-yel “Islam yes, kafir no” yang diajarkan seorang pembina Pramuka. "Pembina Pramuka kok ajarkan Islam yes, kafir no. Ini wong mendem (orang mabuk). Nyekoinya gimana (memberikan minumannya gimana)," kata Gus Mus dalam dialog kebangsaan bertajuk Merawat Persatuan Menghargai Keberagaman di Auditorium Prof. K.H. Abdulkahar Mudzakir di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Selasa, 14 Januari 2020.

Gus Mus menyebutkan sikap pembina pramuka yang merendahkan keberagaman itu menyakitkan dan menyalahi Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin atau rahmat bagi semesta. Dia prihatin dengan sikap pembina pramuka itu yang justru orang yang beragama.

Di Yogyakarta, seorang pembina Pramuka dari Gunungkidul mengajarkan tepuk dengan kata Islam yes, kafir no di akhir tepuk saat memberikan pelatihan di sebuah SD Timuran, Prawirotaman Kota Yogyakarta pada Jumat, 10 Januari 2020.

Pembina itu meminta maaf setelah salah satu wali murid memprotes. Saat itu, ia melihat praktik Pramuka dengan peserta murid di atas kelas anaknya. Ada pembina putri masuk dan mengajak anak-anak tepuk tangan bernada rasisme. Di akhir tepuk tangan, pembina Pramuka tersebut mengajarkan yel-yel, “Islam yes, kafir no”. Video tentang yel-yel rasis tersebut beredar di sejumlah grup WhatsApp dan media sosial.

Menurut Gus Mus, orang yang beragama seharusnya memahami bahwa Islam adalah agama yang menghargai keberagaman atau perbedaan. Dia mengkritik orang-orang yang mengaku beragama tapi tidak menghargai keberagaman. "Sebelum muncul fatwa seperti itu, ngaji dahulu," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gus Mus juga resah dengan orang-orang yang mempersoalkan hal-hal sepele dalam praktek beragama. Dia mencontohkan munculnya orang-orang mengaku beragama yang mempermasalahkan penulisan insyaallah. Dia bercerita pengalamannya ketika salat. Ada orang yang mempersoalkan posisinya berdiri saat salat.

Kepada peserta dialog kebangsaan, Gus Mus memperagakannya dengan cara berdiri saat seseorang tersebut menceramahinya. Selain itu, ada orang yang mengingatkan jilbab anaknya sebagai jilbab yang kurang memenuhi syariat Islam.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyesalkan ajaran pembina Pramuka itu. Dia menyebut pembina Pramuka itu tidak pada tempatnya mengajarkan anti-keberagaman. "Itu tidak betul. Bukan tempatnya mengatakan seperti itu. Di Indonesia tidak ada kafir. Saya sangat menyesalkan itu terjadi," kata Sultan.

Sultan tidak secara tegas menjelaskan mengenai tindak lanjut setelah peristiwa itu. "Nanti dilihat. Saya baru dengar," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

8 jam lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.


Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

9 Februari 2024

Sastrawan Goenawan Mohamad dalam acara peluncuran buku
Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.


Gus Mus Sebut Urusan NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

29 Januari 2024

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus saat memberikan tausyiyah dalam Pembukaan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Senin, 29 Januari 2024. Dok.istimewa
Gus Mus Sebut Urusan NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus menegaskan bahwa tugas NU adalah memperbaiki kerja dan berupaya memenangkan Indonesia.


Bamsoet Ajak Cegah Keterbelahan Umat Beragama

19 Januari 2024

Bamsoet Ajak Cegah Keterbelahan Umat Beragama

Bambang Soesatyo menuturkan segenap komponen bangsa, termasuk seluruh umat beragama, memiliki tanggungjawab yang sama untuk menumbuhkembangkan menjaga soliditas kebangsaan.


5 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Diketahui

2 Januari 2024

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
5 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Diketahui

Generasi Z lahir di tengah kemajuan teknologi yang mempengaruhi sifat dan tumbuh kembang mereka.


Wali Kota Klaim Depok Rumah Keragaman Budaya dan Agama

26 Desember 2023

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Wali Kota Klaim Depok Rumah Keragaman Budaya dan Agama

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan kotanya adalah rumah keragaman budaya dan agama


Keberagaman adalah Kekuatan Indonesia

11 Desember 2023

Keberagaman adalah Kekuatan Indonesia

Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya


Terowongan Istiqlal-Katedral Tak Kunjung Dibuka, Pengurus: Masih Ada Proyek Belum Selesai

23 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Terowongan Istiqlal-Katedral Tak Kunjung Dibuka, Pengurus: Masih Ada Proyek Belum Selesai

Terowongan Istiqlal-Katedral atau terowongan silaturahmi hingga kini belum dibuka untuk publik meski sudah selesai pembangunannya sejak 2021


Profil Gus Mus yang Didatangi Tokoh Aliansi MPR yang Curhat Ancaman Pemilu 2024 Tidak Jurdil

14 November 2023

Achmad Mustofa Bisri atau Gus Mus merupakan seorang cendekiawan muslim yang dikenal karena pemikiran dan karya-karyanya di bidang sastra serta kebudayaan. Gus Mus masuk dalam 50 tokoh Islam berpengaruh di dunia di bidang keilmuan. Wikipedia
Profil Gus Mus yang Didatangi Tokoh Aliansi MPR yang Curhat Ancaman Pemilu 2024 Tidak Jurdil

Pada Ahad siang, 12 November 2023 lalu, sejumlah tokoh dalam Majelis Permusyawaratan Rembang mengunjungi rumah KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus.


Mahfud MD Ungkap Pertemuannya dengan Gus Mus

14 November 2023

Mahfud MD bersilaturahmi ke kediaman Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Rembang, Jawa Tengah (Jateng), Senin, 13 November 2023.
Mahfud MD Ungkap Pertemuannya dengan Gus Mus

Cawapres Mahfud MD sowan ke kediaman Gus Mus. Sebelumnya Ganjar juga sowan ke Gus Mus. Mahfud ungkap hasil pertemuannya.