INFO NASIONAL — Pemerintah Provinsi Jawa Barat menghibahkan 24 motor baca kepada 24 kabupaten dan kota. Motor baca ini untuk lebih mendekatkan buku dengan masyarakat.
"Ini motor baca dihibahkan kepada 24 kota/kabupaten sehingga ini lebih mobile, sama dengan Kolecer, mendekatkan buku dengan masyarakat," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, usai menghadiri Temu Pimpinan untuk Aspirasi Masyarakat (TEPAS) di halaman Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, pada 10 Januari 2020.
Menurut dia, literasi bukan hanya sekadar suka baca tapi juga benteng pertahanan terhadap perang di masa depan melalui perang informasi.
"Mari kita bangkitkan literasi di semua lini, dan jangan lupa dunia kini berubah, sudah terevolusi oleh digital dan kita harus menyesuaikan," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Emil berharap segala yang berkaitan dengan literasi disebut dengan gerakan. Kepada pegiat, duta, maupun pemerhati literasi, dia meminta untuk mengubah kata proyek atau program literasi dengan dengan kata gerakan, agar masyarakat tergerak hatinya pun bisa ikut terlibat.
"Contohnya ibu-ibu penjual gorengan di Kuningan, dia bukan pemerintah tapi tahu manfaat membaca ini, maka akhirnya menyisikan untuk menyumbang buku. Di situlah yang disebut gerakan," katanya.
Sementara itu, Zaenal Mutaqin, penggiat literasi menilai upaya pemerintah Jabar meningkatkan literasi atau minat baca masyarakat membuahkan hasil. Di antaranya, Kolecer (Kotak Literasi Cerdas), Candil (Maca Dina Digital Library), dan Makan Jengkol (Mari Kita Antar Jemput Buku dengan Kolaborasi), banyak diminati masyarakat.
Pemerhati literasi dan duta perpustakaan, Inggrid, menyampaikan gagasan kepada Pemprov Jabar untuk membuat gerakan membacakan buku oleh orang tua kepada anak dengan metode read load berbasis pembelajaran di lingkungan keluarga.
"Diharapkan, melalui metode ini bisa menumbuhkan kebiasaan membaca di lingkungan yang lebih besar yaitu masyarakat," kata dia.
Emil menyambut positif berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat termasuk para pegiat literasi itu. “Nah, melalui Tepas, ini jadi idenya datang dari masyarakat, saya setujui, saya arahkan ke unit terkait untuk diterjemahkan," kata Emil. (*)