TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Djarot Saiful Hidayat mengatakan partainya akan menggelar konferensi pers khusus menjelaskan dugaan keterlibatan tiga kadernya dalam kasus suap yang menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
"Khusus masalah ini, akan ada konpers secara khusus," ujar Djarot saat ditemui di JI-Expo Kemayoran pada Kamis, 9 Januari 2020.
Djarot mengatakan, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto akan menjelaskan hal tersebut. "Nanti Pak Hasto ke sini, tadi lagi diare katanya," ujar Djarot.
KPK menangkap Komisioner KPU Wahyu Setiawan dalam rangkaian operasi tangkap tangan pada Rabu, 8 Januari 2020. Selain Wahyu, ada tiga orang lain yang ditangkap. Seorang sumber Tempo menuturkan salah satunya diduga calon legislatif dari PDIP.
Kasus ini diduga berkaitan dengan perebutan kursi parlemen warisan almarhum Nazarudin Kiemas. "Informasinya seperti itu, ya makanya kami lihat dulu seperti apa. Tapi yang jelas, berikan kesempatan aparat penegak hukum untuk mengurai kasusnya," ujar Djarot.
Informasi yang diperoleh Tempo, Partai Banteng menginginkan Harun Masiku yang menggantikan Nazarudin di DPR. Di sisi lain, KPU memutuskan Riezky yang menggantikan Nazarudin melenggang ke Senayan. KPU beralasan Riezky pemilih suara terbanyak setelah almarhum Nazarudin.
Harun Masiku diduga menyuap Wahyu dengan uang sejumlah Rp 400 juta untuk meloloskan dirinya. Uang itu diduga diberikan lewat dua perantara yang berinisial D, dan S. Informasi yang beredar, dua orang itu disebut-sebut merupakan staf Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Ketika dikonfirmasi, Hasto mengatakan tak tahu menahu soal kabar dua stafnya yang diduga ikut terjaring dalam OTT KPK. "Waduh saya tidak tahu, baru persiapan rakernas," kata Hasto, Rabu, 8 Januari 2020.
Hasto berjanji akan menjelaskan ihwal posisi tiga kadernya yang diduga terlibat dalam kasus Wahyu Setiawan, usai KPK menggelar konferensi pers siang ini. "Tunggu pengumuman KPK dulu ya. Biar komprehensif. Saya nanti ke Kemayoran," ujar Hasto kepada Tempo.