INFO JABAR — Presiden Joko Widodo meminta kepada semua daerah untuk mewaspadai curah hujan tinggi pada 10 - 11 Januari 2020. "Kami diminta mengantisipasi tanggal 10 - 11 Januari. Kemungkinan bakal ada hujan besar, tapi mudah-mudahan tidak sebesar yang tanggal satu," kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai menghadiri rapat penanganan pasca bencana banjir dan longsor di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020.
Dalam rapat yang dihadiri sejumlah menteri, kepala daerah dan BNPB, Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengusulkan kepada Presiden RI untuk membuat badan koordinasi antar wilayah. Tujuannya supaya penanganan bencana bisa berjalan cepat dan tepat. Presiden RI, kata dia, menyambut baik usulan tersebut.
"Agar tidak saling lempar, tapi dikelola oleh lembaga resmi yang nanti mengelola anggaran juga. Contohnya perlu membuat embung di Bogor, DKI Jakarta juga bisa menyumbang. Itu usulan saya ke Pak Jokowi dan beliau mengapresiasi, tapi keputusan ada di beliau," ucapnya.
Menurut dia, pembangunan bendungan Sukamahi dan Ciawi di Bogor akan dipercepat. Ia berharap bendungan tersebut dapat mengantisipasi dan mencegah banjir di Banten, Jabar, atau DKI Jakarta.
Sebelumnya, Emil menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan bencana tanah longsor untuk enam daerah di Jabar melalui Keputusan Gubernur Jabar bernomor 362/KPP.13-BPBD/2020 terhitung sejak 1 Januari 2020 sampai dengan 7 Januari 2020.
Selain itu, Emil mengatakan, 10 dari 13 desa terisolasi akibat banjir dan longsor di Bogor sudah dapat diakses. "70 persen yang terisolasi sekarang sudah terbuka dan sisa dua hari lagi bisa 100 persen. Jadi bantuan untuk yang terbuka sudah pakai darat, kecuali yang belum masih pakai helikopter seharinya 3 kali," kata Emil. (*)