TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan cita-citanya dulu ingin menjadi peneliti. "Saya sebetulnya ingin menjadi peneliti, makanya saya ambil jurusan pertanian," kata Megawati dalam keterangan tertulis pada hari ini, Selasa, 7 Januari 2020.
Cerita itu disampaikan dalam kegiatannya di Tokyo, Jepang, sebelum menerima gelar doktor kehormatan atau honoris causa dari Soka University pada Rabu besok, 8 Januari 2020.
Megawati pernah belajar di Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Jawa Barat. Namun karena situasi sosial politik di era Orde Baru, Megawati tak sampai selesai belajar di sana.
Cita-cita sebagai peneliti itu tak padam. Setelah keadaan sosial politik membaik, Megawati kembali ke kampus dan memilih jurusan psikologi di Unversitas Indonesia. Lagi-lagi studi itu tidak selesai. Meski tak menyelesaikan studinya, Megawati mengaku tidak berhenti mengasah kemampuan penelitiannya.
Dia menyebut universitasnya adalah kehidupan itu sendiri. Presiden keempat ini mengatakan, dirinya adalah peneliti politik sekarang ini. "Sebetulnya, inginnya di situ (bidang pertanian dan psikologi) bisa menjadi peneliti. Tapi rupanya ya lain lagi. Saya peneliti politik lah sekarang." Gelar doktor kehormatan dari Soka University ini adalah yang kesembilan untuk Megawati.
Dari pengalamannya ini, Megawati berharap anak muda tidak mudah putus asa dan lunak atas kegagalan yang dihadapi. Dia mendorong anak muda terus memiliki semangat untuk berjuang.
"Tapi poin saya, seringkali anak muda saya lihat putus asa. Terus apa ya, kalau sekarang anak muda bilang 'mellow' ya. Lah kenapa ya mesti begitu? Harusnya punya fighting spirit," kata puteri tertua Presiden RI ke-1, Sukarno, ini. Megawati mengaku tak asal bicara. Sebagai puteri proklamator RI, mantan presiden, dan kini memimpin partai pemenang pemilu di Indonesia, Megawati menyebut jalan hidupnya ternyata tak pernah mulus-mulus saja.