TEMPO.CO, Jakarta - Tuduhan Rudi Valinka via akun Twitter @kurawa bahwa sejumlah media online berpengaruh menerima suap dari Gubernur DKI Anies Baswedan seputar banjir Jakarta memicu tanggapan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Menkominfo Johnny meminta pendengung (buzzer) bijak menggunakan media sosial, terlebih pada saat bencana alam menimpa masyarakat seperti saat ini.
"Orang lagi bencana, gunakanlah Twitter, sosial media, FB (Facebook) atau apapun itu dengan cara cerdas dan baik," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini, Senin, 6 Januari 2020.
Politikus Partai NasDem ini ingin buzzer jangan selalu menggunakan media sosial untuk kepentingan adu domba dan kepentingan yang tak bermanfaat.
Banjir melanda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi serta Banten pada 1 Januari 2020. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah korban meninggal dunia per 4 Januari pukul 18.00 WIB mencapai 60 orang.
Jagat dunia maya justru riuh karena netizen terbelah: antara yang menyalahkan Gubernur Anies Baswedan dan yang mendukungnya.
Rudi Valinka alias Kurawa menuduh kompas.com, detik.com, liputan6.com, dan kumparan.com dibayar Anies untuk memberitakan substansi yang menguntungkan Anies di seputar banjir Jakarta.
Soal tuduhan Kurawa terhadap sejumlah media massa, Johnny menyatakan media massa yang dituduh tidak perlu takut jika pemberitannya memang benar. "Media disogok, enggak? Kenapa takut?"
Menurut dia, jika media massa merasa difitnah maka sudah bisa masuk ranah hukum. Ia mengembalikan ke media tersebut untuk memutuskan apakah akan melaporkan penuduhnya ke polisi atau tidak.
"Yang jelas kalau fitnah itu masalah hukum," tutur Johnny.