TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi memerintahkan jalan-jalan menuju desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, segera dibuka setelah yang tertutup akibat longsor.
Instruksi itu disampaikan Jokowi ketika melihat lokasi bencana banjir dan longsor di Sukajaya dari udara hari ini, Ahad, 5 Januari 2020.
Jokowi meninjau lokasi banjir Bogor di hadapan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Doni Monardo.
“Bapak Presiden memberikan instruksi kepada kami untuk melakukan berbagai upaya agar secepatnya akses ke desa-desa yang terisolasi segera terbuka sehingga bantuan dapat segera disalurkan,” kata Doni dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden yang diterima Tempo.
Berdasarkan informasi dari Kementerian PUPR, terdapat enam desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolasi akibat jalan tertutup longsor.
Enam desa itu adalah Desa Kiarasari, Kiara Pandak, Urug, Cisarua, Cileuksa. dan Pasir Madang.
Sejak kemarin, Sabtu, 4 Januari 2020, Kementerian PUPR sudah mengirimkan 6 alat berat ke lokasi longsor di Sukajaya, yaitu 6 execavator, 1 loader, dan 1 buildozer.
Pagi tadi sedianya Jokowi bersama rombongan menuju Kecamatan Sukajaya menggunakan Helikopter Super Puma TNI Angkatan Udara. Namun akibat cuaca buruk helikopter yang sudah di atas lokasi terpaksa membatalkan pendaratan.
"Pada saat akan mendarat, cuaca berubah sangat ekstrem dan berkabut tebal sehingga mengakibatkan berkurangnya jarak pandang yang tidak memenuhi standar penerbangan VVIP," tulis keterangan Sekretariat Presiden.
Wilayah Desa Sukajaya berada di sekitar perbukitan. Pilot helikopter Puma, Letkol Pnb Yosep Frits, berusaha menunggu perubahan cuaca dengan memutari daerah tersebut. Namun kabut semakin tebal.
Akhirnya Yosep memutuskan kembali ke Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor.
Jokowi dan rombongan kembali mendarat sekitar pukul 09.05 WIB. Bantuan disampaikan secara simbolis oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada pengungsi dan Camat Sukajaya.