TEMPO.CO, Jakarta - Dalam perayaan hari jadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke47, Pelaksana tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa berharap, partainya akan tetap eksis hingga waktu-waktu mendatang. "Saya berharap kita tidak pernah hilang sebagai partai politik peserta pemilu dan memenangkannya," kata Suharso, Sabtu malam, 4 Januari 2020.
Pada Pemilu 1999, PPP meraup 11 juta lebih pemilih. Partai ini mendapat 12,55 persen suara dan 58 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Namun, pada Pemilu 2019, partai kakbah menempati posisi terbawah dengan perolehan kursi di DPR hanya sebanyak 19 kursi. Perolehan suaranya pun janya 4,52 persen, mepet dengan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.
PPP mempersiapkan strategi agar tetap eksis di panggung politik. Berikut adalah strategi itu:
- Merangkul segmen pemilih milenial.
Kader-kader PPP diminta untuk mengajak anak-anaknya bergabung dengan partai kakbah ini.
- Menggaet milenial secara ideologis dengan mengamalkan nilai-nilai keislaman.
"Kami tetap mempertahankan mengamalkan keislaman kami sepanjang partai ini ada," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional ini.
IklanScroll Untuk Melanjutkan - Menyasar segmen pemilih lamanya.
Suharso berharap, pemilih-pemilih PPP tahun 1999 masih ada hingga saat ini dan menjadi basis yang menguatkan partainya. Ia mengakui telah meninggalkan generasi lama pendukung partai itu. "Mungkin kesalahan kami juga meninggalkan, menganggap itu generasi-generasi lama.”
Belakangan, PPP menyadari pentingnya pendukung lama. “Mereka sesungguhnya adalah pemegang tonggak eksistensi partai ini."