TEMPO.CO, Jakarta - Susanti, 47 tahun, tak menyangka banjir akan menerjang di hari pertama tahun 2020 ini. Warga Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan itu mengatakan banjir biasanya melanda kawasan tempat tinggalnya di kisaran akhir Januari atau awal Februari.
Itu sebabnya, perempuan yang biasa berdagang makanan di Universitas Trilogi, Kalibata, Jakarta Selatan tersebut tak sempat menyelamatkan barang-barang miliknya.
Susanti duduk beralaskan tikar plastik bersama cucunya yang berusia 2,5 tahun. Tak ada kasur yang berhasil dia bawa. Berbeda dengan sejumlah pengungsi lainnya yang bisa mengamankan kasur-kasur mereka.
"Hanya baju yang dipakai," kata Susanti ditemui di GOR Pengadegan yang menjadi lokasi pengungsian pada Jumat, 3 Januari 2020. Untung saja, dia berhasil menyelamatkan dokumen berharga seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Susanti bercerita warga setempat juga mengenal istilah banjir lima tahunan. Sebelum sekarang, banjir terjadi pada 2018 dan 2013. Adapun banjir kali ini disebutnya sebagai yang paling parah. "Ini lebih parah, hancur semua," ujar dia.
Cerita senada juga disampaikan pasangan suami istri, Tono dan Ani. Menurut Ani, banjir luapan Sungai Ciliwung itu mencapai tinggi 3-4 meter. Lantai dua rumah sejumlah warga pun turut kemasukan air.
"Kalau sekarang kan tingkat tingkat juga kena. Kita kan (rumah) enggak tingkat, nitip barang di tetangga, tetap habis semua," kata Ani.
Susanti dan Ani mengatakan kebutuhan di pengungsian GOR Pengadegan itu sudah relatif terpenuhi. Ada makanan yang diberikan, baik berupa nasi hingga roti. Kopi dan teh panas pun tersedia untuk para pengungsi. Selain itu, seorang dokter berjaga setiap hari di tempat pengungsian.
Banjir melanda Jabodetabek pada Rabu pagi, 1 Januari 2020 akibat hujan ekstrem sejak 31 Desember 2019. Akibatnya, air kiriman dari Bogor pun melimpah dan berimbas pada meluapnya aliran Kali Ciliwung.
Data BNPB mencatat, titik banjir terbanyak terdapat di Bekasi. Ada 32 titik banjir di Kabupaten Bekasi dan 53 titik di Kota Bekasi. Sedangkan titik banjir di DKI Jakarta sebanyak 63 titik.