TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Sohibul Iman menolak didikte Partai Gerindra untuk mendukung Ahmad Riza Patria sebagai calon wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Sohibul pun menyinggung ihwal fatsun dalam berpolitik.
"Kok begitu sih, gimana caranya. Itu saya katakan politik yang tidak pakai fatsun," kata Sohibul di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Jumat, 3 Januari 2020.
Sohibul beralasan Gerindra sudah mengajukan empat nama kandidat wagub DKI, yakni Arnes Lukman, Ferry Juliantono, Riza Patria, dan Syaefullah. PKS, kata dia, bebas memilih satu di antara nama tersebut atau menolaknya sama sekali.
"Kenapa dia sudah menyerahkan empat nama, apa pun yang dipilih (katanya) akan diterima. Kok sekarang memaksakan satu, itu tidak punya fatsun politik," kata Sohibul.
Menurut Sohibul, PKS berhak mengambil keputusan tanpa diarah-arahkan oleh partai lain. Dia menolak partainya dibujuk-bujuk untuk mendukung Riza Patria. "Kami enggak bisa didikte, kami mandiri, kami otonom," ujar dia.
Selain itu, Sohibul menilai permintaan untuk mendukung Riza itu mengindikasikan adanya persaingan di antara nama-nama yang diajukan Gerindra. Ia meminta masalah itu diselesaikan dulu secara internal.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M. Taufik sebelumnya mengaku optimistis PKS akan mendukung Riza Patria menjadi wagub DKI. Menurut dia, pengalaman Riza di ibu kota lebih banyak ketimbang tiga calon lainnya.
Misalnya, kata Taufik, Riza pernah menjadi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jakarta. "Jadi kalau ditanya soal Jakarta, Pak Riza paham banget," ujarnya di Wisma Garuda, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu, 29 Desember 2019.