TEMPO.CO, Jakarta-Kepolisian RI atau Polri mengerahkan lebih dari 25 ribu personel untuk mengevakuasi masyarakat yang daerahnya terendam banjir serta memberikan bantuan lainnya.
"Jadi ada 25 ribu personel, ya. Dari Satuan Tugas Bencana, ditambah juga dari personel dari jajaran Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Asep Adi Saputra di kantornya, Jakarta Selatan, pada Kamis, 2 Januari 2020.
Menurut Asep Polri telah memetakan empat wilayah yang menjadi fokus utama evakuasi. Keempat wilayah itu adalah Jakarta, Bandung, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek); Lebak; Sumatera Utara; dan Jawa Barat (Bandung dan Bogor).
Kepala Kepolisian RI Jenderal Idham Azis, kata Asep, telah memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk turun mengevakuasi warga, serta menyuplai kebutuhan logistik untuk mereka. "Selain itu, kami juga mendirikan dapur umum dan posko pengungsian sementara untuk warga," kata Asep.
Banjir di Jakarta dan sekitarnya disebabkan oleh hujan lebat disertai angin kencang pada 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020. Akibatnya, sejumlah wilayah di Jabodetabek terendam banjir dengan ketinggian beragam. Sepekan sebelumnya banjir bandang menerjang Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, yang mengakibatkan rusaknya rumah-rumah warga.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun memprediksi potensi hujan lebat di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan. Lebih lanjut prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali pada pagi hari berawan, siang hingga malam hujan. Meskipun sudah diprediksi, cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.