TEMPO.CO, Jakarta - General Manajer Operasi PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Suyitno mengatakan, banjir yang menggenangi ruas jalan tol Cikopo-Palimanan atau tol Cipali kilometer 136 merupakan kali pertama sejak beroperasi lima tahun yang lalu.
"Sejak beroperasi selama lima tahun belum pernah banjir. Ini yang pertama. Karena hujannya sangat besar," ujar Suyitno saat dihubungi, Selasa, 31 Desember 2019.
Banjir yang menggenang sepanjang 200 meter itu disebabkan oleh meluapnya air hujan yang tidak tertampung oleh lahan di sekitar jalan tol di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu. Intensitas hujan yang besar sejak pukul 16.00 membuat air meluap hingga masuk ke jalan tol.
"Sebenarnya konstruksi jalan tol lebih tinggi. Cuman konturnya berbukit-bukit. Jadi air meluap masuk ke jalan," katanya.
Suyitno mengatakan, luapan air mulai masuk ke lebuh sekitar pukul 17.00. Air dengan sendirinya surut setelah menggenang selama satu jam.
"Air berasal dari lahan Perhutani di sebelah utara. Setelah satu jam air mengalir ke seberang arah selatan. Setelah itu surut," katanya.
Akibat genangan tersebut, arus lalu lintas sempat tersendat. Terjadi kemacetan terutama jalur menuju arah Palimanan.
"Jalur dua sempat tak bisa dilalui," ujarnya. Namun, ia mengatakan, saat ini kondisi lalu lintas di jalan tol tersebut sudah terkendali. "Arus kendaraan sudah kembali normal," ucapnya.
Agar kejadian ini tak terulang, pengelola tol telah berkoordinasi dengan Direktorat Sungai dan Pantai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Jalan tol Cipali ini dibangun pada tahun 2011. Pada tahun 2015, jalan tol sepanjang 116 kilometer ini baru bisa dioperasikan. Jalan tol ini menghubungkan Cikopo, Purwakarta dengan Palimanan, Cirebon.