Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LBH Yogyakarta: Infrastruktur dan Diskriminasi Catatan Buruk 2019

image-gnews
Bandara New Yogyakarta International Airport atau NYIA di Kulon Progo, Yogyakarta. Sumber: Angkasa Pura I
Bandara New Yogyakarta International Airport atau NYIA di Kulon Progo, Yogyakarta. Sumber: Angkasa Pura I
Iklan

Yogyakarta- Lembaga Bantuan Hukum menyebut proyek infrastruktur dan diskriminasi kelompok minoritas menjadi catatan buruk sepanjang 2019.

Direktur LBH Yogyakarta, Yogi Zul Fadhli menyebutkan berbagai proyek infrastruktur di Yogyakarta merampas ruang hidup masyarakat. Proyek besar itu di antaranya pembangunan Bandar Udara Internasional di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo atau Yogyakarta International Airport. Proyek bandara itu menggusur lahan pertanian warga Temon. Pembangunan bandara Kulon Progo mengabaikan analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL. Pemerintah menyodorkan AMDAL setelah Izin Penetapan Lahan. "Mitigasi bencana juga tidak diperhatikan. Padahal sudah ada penelitian, bandara Kulon Progo rawan tsunami," kata Yogi di kantor LBH Yogyakarta, Kamis, 26 Desember 2019.

Selain itu, LBH Yogyakarta yang punya tugas melakukan kerja-kerja advokasi di Jawa Tengah bagian selatan menyebutkan proyek-proyek atas nama infrastruktur lainnya juga menjadi catatan buruk. Proyek penambangan batuan quarry di Desa Wadas, Purworejo, ekspansi PLTU Cilacap, penggusuran paksa Kentingan Baru Surakarta, pembangunan bendungan Pasuruhan Magelang, rencana penambabgan semen karst Gombong selatan.

Ihwal diskriminasi kelompok minoritas, LBH menyebut sejumlah kasus terjadi di Bantul. Diskriminasi menimpa Gereja Pantekosta di Indonesia Immanuel Sedayu Bantul. Warga Sedayu menolak keberadaan gereja meski sudah memiliki izin mendirikan banguban atau IMB. Bupati Bantul bahkan mengeluarkan kebijakan membatalkan IMB gereja itu. Selain itu terjadi pemotongan nisan salib warga beragama Katolik di Kotagede Yogyakarta.

LBH mendata jumlah penerima bantuan hukum lembaga tersebut dan aktor pelanggar HAM. Terdapat 7.411 penerima bantuan hukum. Sedangkan aktor pelanggar HAM yakni Presiden Jokowi, perorangan, Polresta Yogyakarta, petugas Satpol PP, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, PT Semen Gombong, Pemkab Cilacap, perorangan, Pemkot Yogyakarta, dan kelompok intoleran.

Dalam catatan akhir tahun itu, LBH menghadirkan tiga orang yang menjadi korban proyek infrastruktur memberikan testimoni. Ketiganya yakni Sadinem dari Forum Masyarakat Winong Peduli Lingkungan yang berhadapan dengan PLTU Cilacap, Suradi warga Watu Kodok Gunung Kidul yang terkena dampak investasi pariwisata, dan Mukti warga terdampak dari pembangunan bendungan di Desa Wadas, Purworejo.

Sadinem menyebutkan proyek PLTU Cilacap membawa dampak limbah B3 untuk kesehatan warga. Abu dari B3 menganggu anak-anak dan warga yanh bermukim di sekitar proyek PLTU. "Pemerintah tidak perhatikan kami yang miskin. Kami khawatir limbah B3 dampaknya merusak paru-paru kami," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mukti yang terkena dampak bendungan di Wadas Purworejo menyebutkan penyusunan AMDAL proyek tersebut tidak melibatkan masyarakat Wadas. Proyek yang sudah berjalan dan mengeruk bebatuan andesit itu membuat sebagian petani kehilangan lahannya. Mereka sebagian besar menanam durian. "Kami sangat waswas. Tanah juga dihargai sangat murah, per meter Rp 60 ribu," kata dia.

Melengkapi catatan akhir tahun itu, LBH mengundang dosen dari Pusat Studi Manajemen Bencana UPN Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno dan Eko Prasetyo, aktivis Social Movement Institute yang aktif menolak pelanggaran HAM.

Eko Teguh Paripurno menjelaskan hampir semua pembangunan berisiko tidak partisipatif. Padahal, proyek pembangunan tidak boleh dilakukan tanpa ada kajian risiko bencana yang baik, yang melibatkan masyarakat sekitar proyek itu. "Kesadaran berisiko bencana minim. Perlu gerakan kontrol bersama," kata dia.

Eko Prasetyo dari Social Movement Institute menyoroti kriminalisasi kebebasan berekspresi. Dia mencontohkan penangkapan aktivis Dandhy Dwi Laksono dan Ananda Badudu oleh polisi. "Situasinya semakin berat. Semua harus menggalang solidaritas untuk melawan kriminalisasi itu," kata Eko.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

2 hari lalu

Biksu Buddha Thailand bepergian dengan perahu di Kanal Ong Ang saat sedekah pagi untuk melakukan upacara keagamaan untuk menandai Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. Thailand merayakan Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' festival, juga dikenal sebagai festival air, yang setiap tahun jatuh pada tanggal 13 April, dan dirayakan dengan percikan air sebagai tanda simbolis pembersihan dan penghapusan dosa dan nasib buruk dari tahun yang lalu. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memasukkan Festival Songkran Thailand ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan. EPA-EFE/NARONG SANGNAK
7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.


Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

4 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

15 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Begini Ketentuan dan Bunyi Pasal Penistaan Agama yang Menjerat Panji Gumilang

22 hari lalu

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang mendatangi Mabes Polri untuk memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023. Panji Gumilang diperiksa atas kasus dugaan penistaan agama, ujaran kebencian, berita bohong, Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) hingga penyalahgunaan uang zakat. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Ketentuan dan Bunyi Pasal Penistaan Agama yang Menjerat Panji Gumilang

Panji Gumilang dijerat Pasal Penodaan Agama, penghinaan terhadap agama di Indonesia masih mengacu pada Pasal 156a KUHP.


Mangkrak 20 Tahun, Apa Itu RUU PPRT yang Belum Juga Disahkan DPR?

39 hari lalu

Aktivis dari Aliansi Pekerja Rumah Tangga (PRT) menggelar aksi mogok makan di depan Gedung DPR RI, Senin, 14 Agustus 2023. Mereka berencana melakukan aksi mogok makan setiap hari ,dari pukul 10.00-17.00 WIB sampai RUU PPRT disahkan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mangkrak 20 Tahun, Apa Itu RUU PPRT yang Belum Juga Disahkan DPR?

Dua dekade RUU Perindungan Pekerja Rumah Tangga mangkrak tidak disahkan. Ini penjelasan mengenai RUU PPRT.


International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

41 hari lalu

Salah satu turunan tuntutan utama aksi International Women's Day Jogja 2024 berupa akses pendampingan bagi korban kekerasan difabel, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"


Tentara Perempuan Ukraina Berperang di Dua Front: Melawan Rusia dan Diskriminasi di Militer

41 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memberikan penghargaan kepada seorang Marinir Ukraina pada perayaan Hari Marinir Ukraina di garis depan, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di lokasi yang tidak diketahui. Ukrainian Presidential Press Service/via REUTERS
Tentara Perempuan Ukraina Berperang di Dua Front: Melawan Rusia dan Diskriminasi di Militer

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Oktober lalu bahwa hampir 43.000 tentara perempuan saat ini bertugas di militer.


Malaysia Menang Terkait Isu Diskriminasi Uni Eropa terhadap Sawit di WTO

42 hari lalu

Seorang pekerja menurunkan kelapa sawit dari sebuah truk di pabrik kelapa sawit di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Agustus 2014. [REUTERS / Samsul Said / File Foto]
Malaysia Menang Terkait Isu Diskriminasi Uni Eropa terhadap Sawit di WTO

Malaysia memenangkan gugatan di WTO melawan tindakan diskriminasi Uni Eropa terhadap produk biofuel dari minyak sawit.


Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

59 hari lalu

Marie Thomas menyelesaikan pendidikan di STOVIA pada 1922 dan langsung bekerja sebagai dokter di rumah sakit terbesar di Batavia kala itu, Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting yang sekarang menjadi RS Cipto Mangunkusumo. Spesialisasi yang diambilnya adalah bidang ginekologi dan kebidanan. Javapost.nl
Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran


Terpopuler: Deretan Diskon Imlek dari Hokben, Abuba Steak, Burger King hingga Wingstop; Walhi Bicara soal Rencana Food Estate Baru di Sumsel, NTT dan Papua

11 Februari 2024

Burger King. TEMPO/Dinul Mubarok
Terpopuler: Deretan Diskon Imlek dari Hokben, Abuba Steak, Burger King hingga Wingstop; Walhi Bicara soal Rencana Food Estate Baru di Sumsel, NTT dan Papua

sejumlah restoran menawarkan promo atau diskon berupa potongan harga atau diskon pada hari Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Sabtu