TEMPO.CO, Jakarta - Front Pembela Islam atau FPI akan menggelar Aksi Solidaritas Bela Uighur pada Jumat 27 Desember 2019. Aksi ini mengusung tagar #IndonesiaStandsWithUyghur. Juru bicara FPI Munarman membenarkan kabar itu saat dikonfirmasi, "Betul," kata dia Selasa 24 Desember 2019.
Bela Uighur dimulai selepas salat Jumat di Kedutaan Besar Cina, pukul 13.00 WIB. Pada poster yang Tempo dapatkan dari FPI, mereka mengajak peserta aksi untuk salat Jumat di sekitar lokasi aksi. Poster itu juga bertuliskan aksi akan dipimpin Abdul Qodir Aka, dengan juru bicara Ali Al Athas.
Tujuan aksi ini untuk memprotes pemerintah Cina yang diduga mempersekusi Muslim Uighur di Xinjiang. FPI mengaku tak berharap banyak pemerintah Indonesia membela Uighur.
Berharap pemerintah Indonesia membela muslim Uighur, kata Munarman, ibarat pungguk merindukan bulan. "Apalagi berharap bertindak, jauh panggang dari api."
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah Indonesia tidak memasuki urusan negara lain. "Setiap negara memiliki kedaulatan untuk mengatur warga negaranya. Jadi pemerintah RI tidak ikut campur dalam urusan Cina mengatur dalam negeri," ujar Moeldoko di kantornya, Senin, 23 Desember 2019.
Mantan Panglima TNI ini mengatakan masing-masing negara memiliki kedaulatan untuk mengatur warga negaranya. "Saya pikir sudah dalam standar internasional bahwa kita tidak memasuki urusan dalam negeri masing-masing negara," kata Moeldoko.
FIKRI ARIGI | DEWI NURITA