TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah masih memburu MF, seorang nelayan warga Negara Indonesia yang bekerja di kapal pencari ikan Malaysia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. "Abu sayyaf masih membawa satu (sandera) lagi, sedang diburu," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Kemanaan (Menkopolhukam) Mahfud MD di kantornya pada Senin, 23 Desember 2019.
Tiga nelayan WNI itu telah disandera selama 90 hari setelah diculik kelompok Abu Sayyaf pada September 2019, di perairan Malaysia dekat ujung selatan pulau Mindanao Filipina. Dua sandera berinisial SM dan ML telah dibebaskan Tentara Filipina pada Ahad subuh, kemarin.
Dikutip dari Channel News Asia, 22 Desember 2019, dalam serangan itu, seorang tentara dan seorang anggota kelompok Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak selama 30 menit di kota pegunungan Panamao di pulau selatan Jolo. "Selama baku tembak, kedua korban (sandera) berhasil melarikan diri (dari penyandera) dan kami dapat menyelamatkan mereka," kata komandan militer Letnan Jenderal Cirilito Sobejana.
Menkopolhukam Mahfud pun menyatakan dua sandera yang telah dibebaskan itu siap diterbangkan ke Jakarta. "Ya kita tunggu saja lah, perkembangannya positif dia sudah siap diterbangkan ke Jakarta, lagi cek kesehatan."