TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Misbah Hasan berharap Dewas KPK (Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi) jangan sampai malah dituding menjadi biang masalah pelaksanaan operasi tangkap tangan atau OTT.
"Justru kegiatan OTT KPK harus lebih meningkat progressnya," ujar Misbah lewat keterangan tertulis pada Jumat malam, 20 Desember 2019.
Menurut dia, OTT KPK yang biasa dilaksanakan dalam mengungkap kasus bisa terus dilakukan dengan struktur dan tata kerja yang baru.
Pimpinan KPK yang baru dilantik juga harus berani mengungkap kasus-kasus besar yang belum dituntaskan pada periode sebelumnya. Misbah menyebut kasus BLBI, Century, dan Hambalang.
Pimpinan KPK di bwah Ketua KPK Firli Bahuri dan Dewas KPK periode 2019-2023 dilantik kemarin sore, Jumat, 20 Desember 2019 di Gedung KPK.
Fitra pun mengingatkan, capaian kinerja KPK periode 2015-2019 harus menjadi tolok ukur kinerja pimpinan KPK baru.
Periode lalu KPK sudah menyelamatkan uang negara sebesar Rp 1,5 triliun, yang Rp 532 miliar di antaranya pengembalian uang negara pada 2016.
Adapun kegiatan pencegahan korupsi oleh KPK pada periode lalu berhasil menyelamatkan kerugian keuangan negara Rp 63,9 triliun.
Angka di atas dari gratifikasi uang dan barang Rp 159 miliar, optimalisasi PAD dan pengembalian aset daerah Rp 29 triliun, dan Rp 34,7 triliun dari penertiban potensial aset.
"Ini pertaruhan bagi pimpinan baru, jangan sampai langkah OTT justru tidak efektif di bawah kepemimpinan baru di KPK. Demikian pula halnya dengan keberadaan Dewan Pengawas," ujar Misbah.