TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri membantah hubungannya dengan pegawai KPK memburuk. Hal ini ia ungkapkan usai resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai pimpinan yang baru.
"Dari dulu kami bersatu, kok. Siapa yang mengatakan berpisah? Gak ada, kok," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 20 Desember 2019.
Merasa hubungannya dengan pegawai KPK baik-baik saja, ia menilai tidak perlu ada upaya khusus untuk "mencairkan" hubungan di antara kedua pihak. "Yang membeku cairkan siapa? Anda yang beku? Saya enggak pernah beku. Tanyanya yang benar-benar saja," ucap dia dengan nada tinggi.
Ia menampik pula jika mundurnya 12 orang pegawai KPK berkaitan dengan statusnya sebagai pimpinan yang baru. "Enggak, enggak ada (kaitannya)," ujarnya.
Pencalonan Firli sebagai pimpinan KPK sejak awal menuai reaksi dari masyarakat. Pasalnya ia diduga melakukan pelanggaran kode etik berat yakni melakukan sejumlah pertemuan dengan pihak yang terseret perkara korupsi.
Selama proses seleksi pimpinan yang pemerintah lakukan, Wadah Pegawai KPK pun membuat petisi penolakannya terhadap sejumlah calon. Meski tidak menyebut nama, pegawai KPK menolak pimpinan KPK yang memiliki rekam jejak buruk dan menghambat penegakan hukum.