TEMPO.CO, Jakarta - Lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 akan dilantik di Istana Negara pada Jumat, 20 Desember 2019. Mereka adalah Firli Bahuri, Lilik Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, Nurul Ghufron, dan Alexander Marwata.
Berikut perjalanan komisioner baru KPK dari seleksi sampai terpilih:
1. Seleksi Calon Pimpinan KPK
Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK menyeleksi 376 pendaftar. Seleksi yang meloloskan 197 Capim itu terdiri dari seleksi administrasi, pembuatan makalah, tes psikologi, dan wawancara.
Setelah menetapkan 20 nama, Capim KPK juga melewati tes kesehatan, penilaian profil, dan uji publik. Pansel lalu melakukan rapat tertutup untuk menentukan 10 nama yang kemudian diserahkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Proses seleksi itu menuai banyak polemik dan penolakan dari masyarakat sipil. Mulai dari adanya dugaan kandidat dengan persoalan etik dan integritas, persoalan LHKPN, hingga anggapan kerja Pansel KPK tak independen dan transparan.
“Ada sebuah skenario untuk memasukkan orang-orang yang justru akan melemahkan fungsi KPK," kata Asfinawati, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), di Jakarta pada Selasa, 16 Juli 2019.
2. Lima Nama Ditetapkan DPR
Sekretariat Jenderal DPR menerima surat Presiden Jokowi terkait daftar nama 10 Capim KPK pada Rabu, 4 September 2019. Surat tersebut dibahas dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) pimpinan DPR dan dibacakan dalam Rapat Paripurna pada Kamis 5 September 2019.
Setelah menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), Komisi III DPR RI akhirnya memilih lima nama pada Senin, 9 September 2019. Hasilnya, Nawawi Pamolango 50 suara, Lili Pintouli Siregar 44 suara, Nurul Ghufron 51 suara, Alexander Marwata 53 suara, dan Firli Bahuri 56 suara pada Jumat 13 September 2019 dini hari.
Komisi III DPR juga langsung mengadakan rapat antar-pimpinan kelompok fraksi dan memilih Firli Bahuri sebagai Ketua KPK periode 2019-2023.
3. Induksi
Pimpinan KPK 2019-2023 kini tengah menjalani induksi selama tiga hari menjelang pelantikan pada Jumat, 20 Desember 2019. Kelimanya, akan menjalani program itu di KPK.
"Sesuai kesepakatan dengan pimpinan KPK, bahwa kami berlima lebih ingin dekat dengan KPK sehingga program induksi yang dilakukan lebih awal," kata Firli saat keluar dari Gedung KPK, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2019.
Program induksi merupakan masa pengenalan antara pimpinan KPK yang baru dengan KPK secara kelembagaan dan pegawai. Firli berkata hal yang dibahas hari ini mencakup fungsi dan tugas KPK, serta kewenangan pimpinan.