TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Partai Hanura, Wiranto protes karena tidak diundang ke acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Hanura yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa, 17 Desember 2019.
"Pembukaan Munas itu kan lazimnya mengundang presiden, ketua dewan pembina. Apalagi, wong saya yang mendirikan partai, menyerahkan kepemimpinan partai, tapi Munas kok gak diundang?," ujar Wiranto dalam konferensi pers di Hotel Atlet Century, Jakarta pada Rabu, 18 Desember 2019.
Wiranto juga mengkritik pernyataan Ketua DPP Partai Hanura Benny Ramdhani yang mengatakan, Wiranto sudah tidak lagi menjabat sebagai Dewan Pembina Hanura sesuai dengan surat keputusan (SK) Kementerian Hukum dan HAM tentang struktur resmi kepengurusan Hanura yang disahkan pada tanggal 25 November 2019.
Menurut Benny, Kemenkuham hanya mengakui AD/ART Hanura hasil Munas di Solo tahun 2015, yang tidak mencantumkan adanya jabatan Dewan Pembina. Jabatan Dewan Pembina baru muncul dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Hanura di Bambu Apus pada tahun 2018.
"Munas Solo itu memang gak ada dewan pembina, tapi ingat, Munas itu ketua umumnya saya, bukan Pak OSO," ujar Wiranto. "Saya gak sakit hati gak diundang, tapi kok ini aneh," lanjut bekas Ketua Umum Hanura ini.