TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan publik yang akan menilai ihwal rencana Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020. Hal ini disampaikan Sandiaga saat ditanya soal kritik politik dinasti dari keikutsertaan putra dan menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu di pilkada.
"Politik itu kan dinamis ya," kata Sandiaga di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2019. "Mengenai majunya putra dan menantunya presiden, tentunya ini masyarakat yang menilai."
Sandiaga mengatakan pemilihan kepala daerah akan ditentukan oleh rakyat, bukan elite. Dia berujar inilah saatnya bagi Gibran dan Bobby untuk meyakinkan para calon pemilihnya bahwa mereka memiliki kapasitas untuk membangun daerah.
Sandiaga juga menyebut tak ada pelanggaran hukum atas majunya Gibran dan Bobby di pilkada. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengajak publik untuk tak menghakimi mereka berdua.
"Kita jangan judge dulu, kita berikan kesempatan dan enggak masalah di bidang hukum. Ini terbuka bagi mereka yang memiliki hak politik," ujarnya.
Di sisi lain, Sandiaga juga mengatakan tak boleh ada keberpihakan dalam proses penyelenggaraan pilkada nanti terhadap Gibran dan Bobby.
"Kita pastikan juga prosesnya itu proses yang tentunya menunjukkan tidak ada keberpihakan. Harus dibuat seadil mungkin, dan ini tanggung jawab kita semua," ujarnya.
Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution berniat maju di Pilkada 2020. Keduanya berencana maju sebagai calon wali kota Solo, Jawa Tengah dan Medan, Sumatera Utara.