TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Desmond J. Mahesa mengecam kekerasan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung dan kepolisian yang menggusur warga Tamansari, Bandung, Jawa Barat.
Desmond mengatakan sudah melihat video kekerasan aparat yang beredar di media sosial. "Saya kecam ini. Masyarakat yang tidak bawa senjata, tidak melawan pun kok digebuk," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019.
Baca Juga:
Desmond mengatakan polisi seharusnya tak melakukan kekerasan seperti itu. Dia menyayangkan hal ini terjadi padahal Indonesia baru saja ikut merayakan peringatan Hari HAM sedunia.
Dia menilai polisi semestinya melindungi masyarakat, bukan pemerintah dan pengusaha yang malah menggusur penduduk.
Desmond juga memprotes Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi. "Kalau itu wajah polisi rusak gitu, dan saya protes keras ini khususnya kepada Kapolda Jawa Barat ya Pak Rudi, brengsek itu orang," kata politikus Partai Gerindra ini.
Penggusuran paksa yang dilakukan Satpol PP terhadap 33 kepala keluarga di RW 11, Kelurahan Tamansari, Kota Bandung, itu berakhir ricuh. Warga dan kelompok masyarakat yang berempati pada korban penggusuran melakukan perlawanan saat alat berat backhoe menghancurkan sisa-sisa bangunan di kawasan tersebut.
Warga dan aparat sempat saling lempar batu. Dalam insiden tersebut terdapat sejumlah korban luka baik dari warga maupun aparat. Tak hanya itu, berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah warga sempat dikejar-kejar hingga ke Mal Baltos. Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, nampak aparat berseragam polisi memukuli warga. Belum ada data yang pasti berapa korban luka dari kericuhan ini.