TEMPO.CO, Solo - Salah satu aktivis Forum Muda Visioner, Antonius Yogo, membantah bahwa Gibran Rakabuming Raka memanfaatkan aji mumpung dalam pencalonannya Pilkada Kota Surakarta tahun depan. Dia menyebut saat ini merupakan era di mana anak muda harus tampil sebagai pemimpin.
"Bagi saya ini bukan aji mumpung melainkan sebuah momentum," kata Yogo, Kamis, 12 Desember 2019. Menurut dia, sebuah momentum harus dimanfaatkan karena kesempatan belum tentu datang di lain waktu.
Yogo menjelaskan bahwa Surakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar di bidang budaya dan ekonomi. "Namun selama ini belum bisa terbangun dengan baik," kata dia.
Kondisi itu, kata dia, terlihat dari masih sepinya kunjungan wisatawan ke Surakarta atau yang lebih dikenal sebagai Kota Solo. "Penerbangan ke Solo sepi dan banyak yang menutup rutenya," katanya.
Selain itu, legislator dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu melihat pendapatan asli daerah di Kota Solo masih belum memuaskan. "Kota Solo harus segera diangkat sebelum terpuruk," katanya. Dia menyebut kepemimpinan anak muda sangat dibutuhkan untuk memperbaikinya.
Menurut Yogo, pengalaman Gibran di bidang bisnis menjadi salah satu modal untuk mengangkat perekonomian di Kota Solo. "Perusahannya juga memiliki kegiatan sosial yang cukup besar yaitu kursus bahasa yang sudah menjangkau ribuan masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, menilai Gibran Jokowi hanya mengandalkan aji mumpung dalam pencalonan ini. Soal kapasitas, menurut dia, Gibran baru anak kemarin sore di dunia politik."Soal kapasitas, publik masih bertanya-tanya," ujar Ujang saat dihubungi Tempo hari ini, Kamis, 12 Desember 2019.