TEMPO.CO, Yogyakarta - Cendekiawan, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berhati-hati dalam memutuskan untuk menghapus ujian nasional (UN).
“Penghapusan UN itu harus hati-hati. Tidak segampang itu,” kata Buya Syafii di sela menghadiri pengukuhan guru besar untuk Ketua Umum PP Muhammadiytah Haedar Nashir di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Kamis 12 Desember 2019.
Mantan Ketua PP Muhammadiyah itu khawatir jika Nadiem menghapus UN maka tak ada tolak ukur untuk mutu pendidikan ini.
“Nanti kalau tidak begitu ada ujian nasional, nanti para murid, para siswa itu tidak sungguh-sungguh lagi belajar,” ujarnya.
Buya pun berharap pemerintah mengkaji lagi langkah penghapusan UN ini dan tidak buru buru mengambil keputusan sebelum menimbang secara matang baik buruknya.
“Jangan tergesa-gesa, kaji ulang secara mendalam, libatkan perangkat pendidikan yang mengerti betul. Jangan serampangan, ini bukan Gojek,” ujar Buya.
Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla khawatir jika ujian nasional dihapus maka mental pelajar Indonesia akan lembek. “Pentinglah itu (UN), jangan biarkan generasi menjadi lembek,” ujarnya.