TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menunjuk bekas rivalnya, Bambang Soesatyo sebagai wakil ketua umum Golkar. Salah satu formatur struktur kepengurusan DPP Golkar, Melki Laka Lena mengatakan penunjukan Bamsoet ini merupakan bukti Airlangga menjalankan rekonsiliasi.
"Pak Airlangga sudah sampaikan menjadi ketua umum bagi semua dan tidak ada lagi faksi," kata Melki kepada Tempo, Selasa malam, 11 Desember 2019.
Baca Juga:
Bamsoet sebelumnya menjadi rival Airlangga di bursa calon ketua umum Golkar. Namun Ketua MPR itu kemudian mengundurkan diri beberapa jam sebelum musyawarah nasional Golkar dibuka pada Selasa, 3 Desember lalu.
Mundurnya Bamsoet ditengarai merupakan keinginan Istana. Dalam Majalah Tempo edisi 7 Desember 2019, tertulis bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan dukungan untuk Airlangga dalam lawatan ke Bangkok, Thailand dan Busan, Korea Selatan. Airlangga, yang juga Menteri Koordinator Perekonomian di kabinet Jokowi, membenarkan penyampaian dukungan ini.
Melki mengatakan, Airlangga akan mengajak kader-kader terbaik untuk membesarkan partai beringin. Selain untuk persatuan di internal Golkar, kata dia, hal ini juga demi memajukan pemerintahan.
Melki enggan merinci saat ditanya siapa pendukung Bamsoet yang akan masuk dalam struktur kepengurusan. Dia menyiratkan bahwa struktur keseluruhan belum rampung.
"Sementara berporses. Formatur lagi rampungkan struktur keseluruhan DPP Partai Golkar," ujar Melki.
Dalam menyusun kepengurusan, Airlangga dibantu oleh Melki, Zainudin Amali, Ahmad Doli Kurnia, serta Ilham Permana. Mereka masing-masing mewakili kepengurusan daerah Golkar dari daerah Indonesia timur, tengah, dan barat, serta ormas sayap Partai Golkar.
Airlangga mengklaim Bamsoet sudah bersedia menjadi wakil ketua umum. Dia berujar akan mengumumkan struktur kepengurusan pada 15 Januari 2020.
"Salah satunya Pak Bamsoet (waketum). Bukan kandidat tapi sudah diputuskan," kata Airlangga kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.