Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usman Hamid: 2019, Tahun Kelam Penegakan HAM

image-gnews
Mantan personel grup musik Banda Neira, Ananda Badudu, didampingi pengacaranya Usman Hamid usai menjalani pemeriksaan lebih dari 5 jam di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat, 27 September 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Mantan personel grup musik Banda Neira, Ananda Badudu, didampingi pengacaranya Usman Hamid usai menjalani pemeriksaan lebih dari 5 jam di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat, 27 September 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Acara peletakan batu pertama pembangunan Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Munir dianggap Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid sebagai pembawa terang dan harapan terhadap penghormatan dan penegakan HAM di Indonesia.

Acara tersebut dilakukan di atas lahan seluas 2.200 meter persegi yang berlokasi Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu, 8 Desember 2019. Acara ini dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun Munir Said Thalib alias Munir ke-54.

Peletakan batu pertama dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, disusul oleh Ketua Komisi Nasional HAM Ahmad Taufan Damanik, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, serta duet pengurus Yayasan Omah Munir Andi Achdian dan Suciwati, istri almarhum Munir.

“Peringatan HUT Munir hari ini dengan peletakan batu pertama pembangunan museumnya, itu membawa terang atau membawa cahaya sesuai dengan arti nama Munir. Tapi, sebenarnya tahun 2019 ini merupakan tahun yang kelam karena kita mengalami erosi dalam hal penegakan HAM,” kata Usman Hamid sesuai acara.

Menurut Usman, kondisi HAM dan juga kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia sedang mengalami kemunduran. Harapan dan kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo terus tergerus, tidak setinggi di awal-awal periode pertama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Periode pertama Pemerintahan Jokowi, menurut mantan Koordinator KontraS itu terlampau mengedepankan agenda pembangunan ekonomi dan mengesampingkan agenda penegakan HAM dan demokrasi. Usman mengatakan, Jokowi mengingkari janji penegakan HAM sebagaimana yang dicantumkan dalam Program Nawacita.

Harapan itu makin menciut setelah Jokowi menyampaikan pidato pembuka periode kedua pemerintahannya yang sangat minim narasi penegakan HAM dan demokrasi, namun lebih menonjolkan agenda pembangunan ekonomi, terutama pembangunan infrastruktur.

Usman menyebut tahun 2019 merupakan tahun yang kelam dalam hal penegakan HAM di Indonesia. Pernyataan Usman merujuk sederet kekerasan fisik dan kekerasan lain yang dialami sejumlah pembela HAM.

Usman mencontohkan pembakaran rumah Direktur Eksekutif Walhi Nusa Tenggara Barat (NTB) Murdani pada 28 Januari 2019. Contoh lain, kriminalisasi berlebihan yang dialami Veronica Koman dalam masalah Papua.

Lalu ada kriminalisasi yang dialami Dandhy Dwi Laksono, jurnalis yang kerap kali mengungkap pelanggaran HAM di Papua maupun pelanggaran di sektor lingkungan. Ananda Badudu, aktivis yang menggalang dana saat marak aksi demonstrasi bertema “Reformasi Dikorupsi”, yang sempat ditangkap polisi.

Kemudian, muncul kasus kematian Golfrid Siregar, aktivis Walhi Sumatera Utara. Kematian Golfrid dicurigai sebagai kematian tak wajar. Ia diduga tewas akibat penganiayaan yang sistematis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Sulawesi Tenggara, Jasmin, aktivis penolak tambang di Pulau Wawonii, bersama 26 warga lainnya dilaporkan ke polisi oleh PT Gema Kreasi Perdana, Agustus 2019. Jasmin kemudian ditangkap polisi pada 24 November.

Terakhir, dua jenazah warga Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, bernama Maraden Sianipar dan Martua Parasian Siregar alias Sanjay, ditemukan di saluran drainase PT SAB/KSU Amalia, Kecamatan Panai Hilir, Labuhan Batu, Rabu, 30 Oktober 2019. Sanjay bekas wartawan dan Maraden kader Partai Nasdem setempat. Diduga, keduanya dibunuh terkait advokasi kasus lahan yang mereka lakukan.

“Itu sebagian kecil contoh. Masih banyak kasus lain, yang totalnya dalam catatan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pembela HAM ada sekitar 23 atau 27 kasus serangan terhadap pembela HAM sepanjang tahun ini. Erosi ini bisa saja kita alami di tahun-tahun berikutnya,” kata Usman Hamid.

Kendati begitu, Usman menolak penyebutan, di Indonesia mengalami darurat penegakan HAM. Istilah darurat terlalu mendramatisir kondisi faktual, seolah-olah di Indonesia sudah tiada kebebasan sama sekali dan seakan-akan tiada lagi kepedulian pemerintah sama sekali terhadap penegakan HAM dan demokrasi.

“Hari ini gubernur dan wakil wali kota datang. Bagaimana pun, kehadiran mereka merupakan cerminan adanya kepedulian mereka sebagai bagian dari unsur penyelenggara negara. Kita juga harus proporsional melihatnya,” ujar Usman.

Kebebasan masih bisa dirasakan hingga sekarang. Hal ini dibuktikan dengan tampilnya gerakan-gerakan mahasiswa di Jakarta sepanjang September lalu dengan mengusung tema #ReformasiDikorupsi.

Publik juga masih bisa melihat keberhasilan gerakan reformasi di berbagai wilayah. Di Bali, misalnya, koalisi masyarakat sipil di sana berhasil mempertahankan Teluk Benoa dari reklamasi. Lalu, harapan lain bisa dirujuk pada bertahan dan berhasilnya masyarakat Kendeng di Jawa Tengah yang mempertahankan Pegunungan Kendeng dari tambang semen.

“Itu semua menurut saya merupakan harapan-harapan yang optimistik meski di sisi lain kita berkali-kali menyaksikan brutalitas aparat keamanan seperti terjadi pada bulan Mei, saat terjadi aksi protes hasil pemilu. Ada 10 orang tewas, 9 orang di antaranya kena peluru tajam,” kata Usman.

Jadi, Usman menyimpulkan, kebebasan berdemokrasi di Indonesia belum tamat. Hanya saja, saat ini Indonesia mengalami erosi alias kemunduran dalam penegakan HAM sehingga rakyat Indonesia kini hanya merasakan separuh kebebasan dari yang sebelumnya nyaris seratus persen sebagai di awal-awal reformasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

28 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.


Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

35 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

36 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

38 hari lalu

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.


Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

42 hari lalu

Usman and The Blackstones merilis single Perempuan Gembala untuk memperingatu Hari Perempuan Internasional dan Hari Musik Nasional. Foto: Istimewa | Usman Hamid
Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

Proses pengerjaan lagu baru Usman and The Blackstones ini berlangsung setahun lantaran mengalami perombakan beberapa kali.


Amnesty International Catat 16 Kasus Intimidasi Sepanjang Pemilu 2024

57 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International Catat 16 Kasus Intimidasi Sepanjang Pemilu 2024

Sejak masa kampanye Pemilu 2024 hingga sehari jelang 14 Februari, paling tidak ada 16 kasus intimidasi yang menyasar setidaknya 34 korban.


Tim Riders Slank Korban Terjerat Kabel Optik Menjuntai di Kramat Jati Ikut Cek TKP Rabu malam

4 Januari 2024

Dwi Yudha Prawira, tim riders grup band SLANK dan personel Usman Hamid and The Blackstones, mengaku menjadi korban terjerat kabel menjuntai di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 23 Desember 2023. Foto: Istimewa
Tim Riders Slank Korban Terjerat Kabel Optik Menjuntai di Kramat Jati Ikut Cek TKP Rabu malam

Kejadian Yudha terjerat kabel optik terjadi ketika kru road show Slank itu sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Cipinang Muara.


Telkom Pastikan Kabel Optik yang Jerat Leher Kru Road Show Slank Bukan Milik IndiHome

3 Januari 2024

Dwi Yudha Prawira, tim riders grup band SLANK dan personel Usman Hamid and The Blackstones, mengaku menjadi korban terjerat kabel menjuntai di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 23 Desember 2023. Foto: Istimewa
Telkom Pastikan Kabel Optik yang Jerat Leher Kru Road Show Slank Bukan Milik IndiHome

Perwakilan Telkom Indonesia telah menemui kru Slank yang menjadi korban terjerat kabel optik di Kramat Jati, Jaktim. Kabel itu bukan milik IndiHome.


Lagi, Ada Korban Terjerat Kabel di Jakarta, Korban Tim Riders SLANK

27 Desember 2023

Dwi Yudha Prawira, tim riders grup band SLANK dan personel Usman Hamid and The Blackstones, mengaku menjadi korban terjerat kabel menjuntai di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu, 23 Desember 2023. Foto: Istimewa
Lagi, Ada Korban Terjerat Kabel di Jakarta, Korban Tim Riders SLANK

Tim riders grup band SLANK terjerat kabel ketika sedang mengendarai motor di Kramat Jati


Estu Pradhana The Blackstones Meninggal, Once Mekel: Sahabat Musisi Pejuang

16 Desember 2023

Once Mekel dan Usman and The Blackstones meriahkan konser Bongkar yang digelar dalam rangka memperingati hari Anti Korupsi dan HAM Sedunia di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Sabtu, 9 Desember 2023. Foto: Istimewa
Estu Pradhana The Blackstones Meninggal, Once Mekel: Sahabat Musisi Pejuang

Personel The Blackstones, Estu Pradhana dikenal sebagai musisi yang peduli pada isu-isu sosial politik dan lingkungan hidup.