TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berharap Inspektur Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang baru ditunjuk sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal atau Kabareskrim Polri bisa bekerja dengan serius dan berani.
Hal ini khususnya dalam menangani kasus penyiraman air keras terhadap Novel yang terjadi pada April 2017 lalu.
"Semoga Pak Sigit juga punya keseriusan dan keberanian karena tentunya masalah ini kan memang, saya duga ada keterkaitan dengan orangnya cukup besar ya," kata Novel ketika ditemui seusai menghadiri Festival Film Antikorupsi di Ciputra Artpreneur, Jakarta pada Minggu 8 Desember 2019.
Dugaan keterkaitan kasus penyiraman dengan sosok besar yang disebutnya itu, menurut Novel, mestinya tak boleh jadi penghambat penuntasan kasus itu.
"Tapi enggak boleh terus karena hanya masalah itu, kita menyalahkan sisi kepentingan kemanusiaan, kepentingan peradaban, kepentingan membela bangsa dan negara," ujarnya.
Novel Baswedan menegaskan, kasus yang menimpa dirinya itu bukan hanya serangan terhadap dirinya, melainkan juga serangan kepada pegawai KPK lainnya. Jika kasus Novel terungkap, dia ingin setiap serangan lain yang terjadi juga diselesaikan.
"Siapa tahu ada keterkaitan. Karena tidak boleh dibiarkan orang yang berjuang memberantas korupsi terus malah diserang, dan kemudian perkaranya ditutupi. Kacau," katanya.