Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara Eksklusif Rocky Gerung: Ucapan Saya Bakal Kontroversi

Reporter

image-gnews
Rocky Gerung. Instagram/@rockygerungofficial_
Rocky Gerung. Instagram/@rockygerungofficial_
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRocky Gerung kembali menjadi buah bibir.

Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia tersebut diancam dilaporkan polisi oleh politikus PDIP Juminart Girsang. Istana pun meminta Rocky Gerung berhati-hati bicara dan memilih kata.

Ancaman Junimart muncul gara-gara Rocky, yang belakangan muncul sebagai pengamat politik, menyebut Presiden Jokowi tidak paham Pancasila.

Pendapat berani Rocky Gerung tadi disampaikan secara terbuka dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang disiarkan via stasiun televisi swasta TVOne pada Selasa malam lalu, 3 Desember 2019.

Dia pernah berurusan dengan polisi akibat pendapatnya bahwa kitab suci berisi fiksi, juga di forum ILC.

Dia diadukan ke polisi dan beberapa kali diperiksa. Tapi, tak terdengar lagi bagaimana pengusutan kasusnya di Polda Metro Jaya tersebut.

Reporter Tempo Halida Bunga Fisandra berbincang panjang lebar dengan pria lajang berusia 60 tahun itu di Kem Chicks, Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu malam lalu, 4 Desember 2019. Berikut penuturan Rocky Gerung:

Anda sebut Presiden Jokowi tidak paham Pancasila, bagaimana penjelasannya?
Karena topiknya soal ideologi. Apa dasar ideologi pelarangan organisasi masyarakat FPI? Lalu saya terangkan. Kalau saya bilang saya tidak pancasilais, siapa yang mau nilai saya tidak pancasilais? BPIP?

Lalu saya lanjutkan logikanya. Bahkan Presiden tidak mungkin menilai saya karena Presiden juga tidak pancasilais. Lalu orang marah saya bilang begitu, saya kasih beberapa bukti.

Kalau (Presiden Jokowi) pancasilais, di isu lingkungan menterinya bilang silakan investasi datang dan kita tidak perlu amdal. Loh, amdal itu adalah paradigma dunia hari ini. Melanggar amdal artinya tidak pancasilais. Pancasila mestinya ada Amdal.

Kalau Presiden paham tentang pancasila, harusnya dia enggak naikin (TARIF) BPJS dalam keadaan kesulitan ekonomi. Jadi saya kasih contoh saja. Lalu bereaksi lah dua orang itu, Junimart, sama Teddy. Dia marah. Padahal saya enggak menghina.

Yang dijamin adalah kebebasan berpendapat. Bukan kebebasan berpendapat baik. Kebebasan berpendapat, bisa baik, bisa buruk tergantung kemampuan kita. Orang selalu menganggap, ya kebebasan berpendapat harusnya kebebasan yang memuji pemerintah. Loh, enak saja.

Bebas artinya bisa memilih pendapat yang mendukung atau pendapat Yang tidak mendukung. Itu namanya kebebasan. Justru karena saya manusia bebas, saya bisa memilih. Mengkritik atau memuji. Saya memilh mengkritik. Kenapa disalahin? Kan, ajaib cara berpikir itu.

Anda juga sebut isi Pancasila saling bertentangan…
Saya katakan bahwa Pancasila itu bukan ideologi. Kalau ideologi, itu harus utuh enggak boleh bertentangan. Lalu saya terangkan, sila pertama dan sila kedua sudah bertentangan. Ketuhanan yang Maha Esa artinya, hadapkan wajahmu ke langit. Hanya dari situ sumber kebaikan.

Lalu saya bilang sila kedua berbuat baik itu enggak perlu menghadap langit. Itu saya namakan humanisme.

Humanisme itu adalah kritik terhadap teokrasi. Sila pertama sebenarnya teokrasi. Di Eropa, abad ke-15 pendapat publik dikuasai oleh gereja. Maka, berlaku prinsip kalau Anda tidak direstui langit, Anda berdosa.

Humanisme enggak harus begitu. Saya berbuat baik, enggak perlu cari pahala ke surga. Jadi sila kedua sebetulnya adalah kritik terhadap sila pertama.

Bayangin, dalam 5 sila itu sila pertama dan kedua bertentangan.

Kalau mau debat ideologi, belajar sejarah ideologi, belajar logika, belajar prinsip-prinsip konsep dasar tentang demokrasi.

Jadi Pancasila butuh diubah?
Butuh enggak butuh itu soal kehendak. Tapi peluang untuk mengubah itu ada. Itu yang saya terangkan. Kalau mengubah, ya orang menganggap mungkin tidak maksimal dengan Pancasila. Bikin saja Pancasila plus.

Tapi pemerintah gencar menyebarkan ideologi Pancasila…
Itu kayak orang nervous. Orang hafal Pancasila, tapi kalau dia enggak makan, ya ngerampok juga. Itu soalnya.

Pernyataan Anda bisa terjerat hukum?
Saya enggak lihat kesalahan di situ. Saya juga antisipasi dalam 2 detik saya bisa antisipasi. Delik atau bukan? Saya bilang, enggak, bukan delik. Jadi apa deliknya? Nanti Polisi juga bingung. Terus Kasus kitab suci fiksi, sampai sekarang enggak bisa diproses. Karena saya bilang, kalau mau diproses, bikin seminar biar saya terangkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa yang saya hina? Saya cuma bilang Presiden tidak paham Pancasila. Saya tidak bilang dia anti Pancasila. Saya tidak bilang, dia melecehkan (Pancasila). Dia (Presiden) tidak paham. Tidak mengerti Pancasila. Saya harus buktikan? Ya, saya buktikan nanti. Apa itu penghinaan?

Junimart Girsang akan melaporkan Anda ke polisi…
Iya, itu bagus. Harusnya dia yang saya laporkan karena dia bilang saya menghina lambang dan simbol negara.

Simbol negara itu, bukan presiden. Presiden itu enggak mungkin menetap. Yang menetap itu lambang negara. Bahasa adalah simbol negara. Jadi, Junimart bilang saya menghina simbol negara.

Itu bukan simbol negara karena presiden bisa diganti. Bahasa adalah simbol negara.

Dia sebagai anggota DPR pun enggak ngerti apa itu prinsip dasar konstitusi tentang simbol negara. Harusnya dia yang saya laporin karena dia dungu.

Bagaimana kabar terakhir kasus kitab suci fiksi?
Sudah berkali-kali saya dipanggil tapi enggak selesai-selesai. Cara dia (polisi) bertanya enggak pernah tuntas.

Akhirnya penyidik bilang, pakai papan tulis saja terangin, deh. Memang enggak disitu forumnya. Mengadili gagasan, ya dengan seminar.

Tapi, ada yang tersinggung dengan ucapan Anda…
Itu orang dungu. Yang tersinggung, kan elite dua orang itu. Satu tokoh politik, satu anggota DPR. Dia tersinggung. Ya, dia dungu, dong.

Dia enggak boleh tersinggung. Harusnya dia paham bahwa saya mengucapkan pilihan saya, yaitu berpendapat

Pendapat saya negatif, dituntut harus positif? Kebebasan berpendapat justru orang memilih antara positif dan negatif. Dua-duanya sama. Positif atau negatif, ya (tetap) pendapat.

Jadi Anda sudah pikirkan setiap mengeluarkan pernyataan?
Bukan dipikrikan, tapi dengan sendirinya. Logika kita itu kayak sensor. Oh, ya ucapin saja.

Saya tahu bakal kontroversi. Dari awal saya bilang, saya mau cari sesuatu yang radikal, supaya yang saya sebut diviralkan. Di kalimat awal saya bikin gitu.

Pendapat Anda soal FPI?
FPI itu organisasi masyarakat. Enggak harus tunduk pada negara. Kalau tunduk, dia jadi organisasi negara. Dia memang harus pakai ideologi negara. Apalagi pakai Islam. Biarin saja dia pakai ideologi Islam.

Nanti dia berpotensi berbuat jahat? Ya, potensi. Orang berpikir tentang potensi kejahatan. Tiap orang punya potensi kejahatan.

Ideologi FPI enggak usah dibenturkan dengan Pancasila. Karena itu keunikan dia. Apa yang salah di situ?

Negara enggak boleh mencurigai masyarakat. Kalau ada kekhawatiran, ya diemin aja. Sampai kekhawatiran itu potensial jadi kriminal. Ya, sudah tangkap sama intel kalau mau diam-diam. Kalau mau terbuka, ya ditangkap polisi.

Siap berdialog dengan Istana?
Itu sudah bikin saya membatasi secara psikologis. Ngapain, apa gunanya? Pesimistis.

Abaikan aja. Isu itu (Presiden tidak paham Pancasila) enggak sampai ke Presiden, loh. Jadi Presiden suatu waktu akan mengalami hal yang sama mungkin dari orang lain.

Jadi, apa PR Jokowi soal Pancasila?
Berpikir kritis. Pancasila dianggap saja sebagai kesepakatan kebudayaan. Supaya dia living ideas. Dia bisa survive kalau diambangkan. Kalau dimaterialkan, dibekuk sebagai ideologi, dia berhenti.

Kreasi kita terhadap bangsa berhenti begitu Pancasila dianggap sudah final. Pancasila tidak akan pernah final. Harus dianggap begitu.

Dulu Presiden Prancis setiap minggu dia ngumpulin oposisi, teman-temannya. Bukan politikus, tapi anak sastra, filsafat, pengamat budaya, jurnalis untuk membicarakan isu mingguan, sehingga minggu depan dia well informed untuk ngoceh dan public address ke masyarakat.

Mestinya, Presiden Jokowi contoh itu. Enggak perlu ada stafsus.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jangan Tanyakan 4 Hal Pribadi Ini saat Wawancara Kerja

21 hari lalu

Ilustrasi pria dan wawancara kerja. Shutterstock
Jangan Tanyakan 4 Hal Pribadi Ini saat Wawancara Kerja

Saat melakukan wawancara kerja, fokuslah pada pertanyaan terkait pekerjaan dan hindari bertanya soal kehidupan pribadi pelamar kerja.


6 Tips Ikut Walk-in Interview Pekerjaan agar Tak Sia-Sia Datang

27 hari lalu

Ilustrasi wanita sedang wawancara kerja. shutterstock.com
6 Tips Ikut Walk-in Interview Pekerjaan agar Tak Sia-Sia Datang

Para pencari kerja perlu mempersiapkan diri sebelum menghadapi walk-in interview.


Sidang Penghinaan Jokowi, JJ Rizal Sebut Rocky Gerung Jalankan Fungsi Intelektual

45 hari lalu

Sejarawan JJ Rizal mendatangi orang tua siswa dan tim kuasa hukum yang menolak penggusuran SDN Pondok Cina 1 di Jalan Margonda, Kecamatan Beji, Depok, Rabu, 3 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Sidang Penghinaan Jokowi, JJ Rizal Sebut Rocky Gerung Jalankan Fungsi Intelektual

Dalam sidang Rocky Gerung, JJ Rizal mengulas sejarah saat Bung Hatta menggunakan kata-kata kasar dalam tulisannya di Koran Daulat Ra'jat


Top Metro: Sidang Penghinaan Jokowi oleh Rocky Gerung, Dugaan Aliran Uang Korupsi SYL ke NasDem

50 hari lalu

Terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, mengikuti sidang perdana pembacaan surat dakwaan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Syahrul diduga melakukan penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Top Metro: Sidang Penghinaan Jokowi oleh Rocky Gerung, Dugaan Aliran Uang Korupsi SYL ke NasDem

Rocky Gerung digugat seseorang bernama David Tobing, sidang perdana dugaan korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL)


Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

51 hari lalu

Akademisi Rocky Gerung saat menjadi narasumber dalam rapat Pansus BLBI DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 5 September 2023. Panitia Khusus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Dewan Perwakilan Daerah (Pansus BLBI DPD) Jilid 2 tersebut untuk menuntaskan rekomendasi-rekomendasi dari Pansus sebelumnya serta menargetkan dapat membawa obligor BLBI sampai ke ranah pidana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

Kritik Rocky Gerung terhadap kebijakan UU Omnibus Law dianggap oleh David Tobing sebagai penghinaan terhadap Presiden Jokowi.


Datang Terlambat ke Wawancara Kerja Bikin Gugup, Redakan dengan Cara Berikut

54 hari lalu

Ilustrasi pria dan wawancara kerja. Shutterstock
Datang Terlambat ke Wawancara Kerja Bikin Gugup, Redakan dengan Cara Berikut

Bila datang terlambat untuk wawancara kerja, sepanik dan segugup apapun, Anda harus berusaha tenang dan percaya diri. Simak caranya.


Ketika Penggugat Rocky Gerung Tak Punya Ahli, Saksi Fakta dan Hanya Lampirkan UU sebagai Bukti

59 hari lalu

Rocky Gerung. Twitter/@rockygerung
Ketika Penggugat Rocky Gerung Tak Punya Ahli, Saksi Fakta dan Hanya Lampirkan UU sebagai Bukti

Kuasa hukum menganggap gugatan hanya untuk mengganggu Rocky Gerung yang sering mengkritik pemerintah. Seharusnya ditolak majelis hakim.


Hasil Quick Count Lembaga Survei Unggulkan Prabowo-Gibran, Ini Kata Rocky Gerung dan Bivitri Susanti

18 Februari 2024

LIVE! Masa Depan Demokrasi, Diskusi Bersama Rocky Gerung, Bivitri Susanti, dan Robertus Robet
Hasil Quick Count Lembaga Survei Unggulkan Prabowo-Gibran, Ini Kata Rocky Gerung dan Bivitri Susanti

Hasil quick count beberapa lembaga survei unggulkan Prabowo-Gibran, begini kata Bivitri Susanti dan Rocky Gerung.


Putin Tak Puas dengan Wawancara Tucker Carlson: Pertanyaannya Kurang Tajam

15 Februari 2024

Presiden Rusia Vladimir Putin saat diwawancarai pembawa acara televisi AS Tucker Carlson di Moskow, Rusia pada 6 Februari 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari video yang dirilis pada 8 Februari 2024. Tucker Carlson Network/Handout via REUTERS
Putin Tak Puas dengan Wawancara Tucker Carlson: Pertanyaannya Kurang Tajam

Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku terkejut dengan kurangnya pertanyaan tajam dari Tucker Carlson dalam wawancara pekan lalu yang menjadi berita utama di seluruh dunia.


Rocky Gerung Bicara Soal Dirty Vote: Film 'Fitnah' yang Benar karena Dilengkapi Data

13 Februari 2024

Rocky Gerung hadiri sidang pleidoi Haris Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 27 November 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Rocky Gerung Bicara Soal Dirty Vote: Film 'Fitnah' yang Benar karena Dilengkapi Data

Ini kata Rocky Gerung soal 'Dirty Vote'.