TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Nasional HAM (Komnas HAM) Choirul Anam berharap Mabes Polri bisa mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan pada 9 Desember 2019. Sebab, tanggal tersebut merupakan Hari Antikorupsi se-Dunia
"Status Novel dalam laporan kami dikatakan sebagai human rights defender. Jika Kapolri, timnya, pimpinan KPK aware, kami berharap 9 desember ada sesuatu yang baru terhadap kasus Novel," kata Anam kepada Tempo di kantornya pada Rabu, 4 Desember 2019.
Anam berharap, hari antikorupsi dan Hari HAM pada 10 Desember 2019 bisa menjadi momentum bagi polisi untuk memaparkan hasil pengusutan kasus yang terjadi pada April 2017 itu. "Itu bisa ngomong sekaligus. Perlindungan HAM dan hari anti korupsi," katanya.
Hingga saat ini Polri menyatakan belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan pihak istana perihal penyelidikan kasus Novel Baswedan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan memberi tenggat waktu kepada Kepala Kepolisian RI Jenderal Idham Azis untuk menuntaskan kasus Novel Baswedan.
"Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai awal Desember," kata Jokowi dalam dialog bersama wartawan Istana Kepresidenan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 1 November 2019
