TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Billy Mambrasar, menyatakan tidak mau lagi menggubris nyinyiran netizen terkait cuitannya yang kontroversial. Billy mengatakan memilih fokus berkarya.
Ia berkata sudah meminta maaf kepada publik. Jokowi pun sudah membelanya. “Sudah tidak ada waktu lagi berdebat dan berargumen, selama ini saya sudah berkarya dan saya tetap akan berkarya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Desember 2019.
Billy berkata bukti nyata dari karyanya ialah perusahaan Kitong Bisa Enterprise. Di sana, bersama dengan kedua rekannya, Khoirun Nisa dan Ichwan, Billy mengatakan telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 350 pemuda dan pemudi asli Papua untuk menjadi pebisnis di berbagai Bidang.
Yayasan Kitong Bisa, telah memberikan Pendidikan kepada lebih dari 1,100 anak asli Papua sejak didirikannya kelas pertama pada tahun 2009.
“Banyak netizen yang nyinyir dan bertaya, mana karya saya sebagai staf khusus? Sebenarnya sebagian besar mungkin belum mengenal, bahwa bersama dengan Yayasan Kitong Bisa, dan Perusahaan Kitong Bisa Enterprise, Saya selama ini telah berkontribusi dalam memberikan keahlian berwirausaha kepada pemuda dan pemudi asli Papua”, kata Billy.
Sebelumnya, cuitan Billy lewat akun Twitter @kitongbisa menuai polemik. Netizen mengkritik Billy karena menggunakan frasa kubu sebelah. "Setelah membahas tentang Pancasila (yang bikin kubu sebelah megap-megap). Lalu mendesain kartu Pra-kerja di Jakarta. Lalu saya ke Pulau Damai penuh keberagaman: Bali! Untuk mengisi materi co-working space, mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda. Untuk pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan," tulis Billy dalam cuitannya.