TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepada setiap pimpinan kementerian dan lembaga untuk mensosialisasikan ideologi Pancasila lewat lagu-lagu Didi Kempot.
"Enggak apa-apa kita nebeng Didi Kempot. Enggak apa-apa. Titip sama sad boys, sad girls, enggap apa-apa," kata Jokowi dalam Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.
Jokowi juga menyarankan agar menitipkan satu lirik mengenai Pancasila di dalam lagu Didi Kempot yang berjudul Pamer Bojo. Musik sebagai sarana mensosialisasikan ideologi Pancasila, kata Jokowi, merupakan salah satu cara untuk menarget anak-anak muda Indonesia.
Didi Kempot adalah penyanyi campur sari yang sedang naik daun. Ia diberi julukan The Godfather of Broken Heart atau Bapak Patah Hati Nasional karena lagu-lagunya banyak bertema patah hati. Adapun para penggemarnya biasa disebut sad boys dan sad girls.
Jokowi kemudian merujuk pada survei bahwa anak-anak muda di Indonesia menyukai tiga hal, yaitu olahraga, musik, dan film. Untuk meningkatkan wawasan anak muda mengenai Pancasila, maka pimpinan kementerian dan lembaga harus menggunakan ketiga sarana tersebut. "Gunakan tiga ini media paling disukai anak-anak kita. Olahraga, musik, film," ujarnya.
Jokowi menuturkan, membumikan Pancasila kepada anak muda saat ini jauh lebih penting. Pasalnya, jumlah anak muda di Indonesia sebanyak 129 juta jiwa atau 48 persen dari total penduduk. Jika anak muda tidak paham Pancasila, kata Jokowi, akan berbahaya buat negeri.