TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat memaafkan cuitan salah satu staf khusus milenial, Gracia Billy Mambrasar, terkait kubu sebelah.
"Kan, sudah minta maaf. Anak-anak muda ini, umur masih 30-an, salah-salah sedikit dimaafkan lah," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.
Menurut Jokowi, Billy melakukan kesalahan karena terlalu semangat dalam menyuarakan pandangannya. "Namanya anak muda mungkin semangatnya lebih dibandingkan yang tua-tua, jadi kalau bicara terlalu semangat. Biasa salah sedikit anak muda," ucap dia.
Mulanya, Billy mencuit melalui akun Twitternya @kitongbisa pada Sabtu, 30 November 2019, pukul 19.12. “Stlh membahas ttg Pancasila (yg bikin kubu sebelah megap2), lalu kerja mendesign kartu Pra-kerja di Jkt, lalu sy ke Pulau Damai penuh keberagaman: BALI! Utk mengisi materi co-working space,mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda,utk pengurangan pengangguran&angka kemiskinan.”
Sejumlah warganet mempertanyakan istilah “kubu sebelah”. Kepada Tempo, Billy menjelaskan bahwa warganet nampaknya salah mengartikan maksud cuitannya itu. Ia mengatakan bahwa yang dimaksud “kubu sebelah” adalah haters dan orang yang pesimistis. “Tapi tampaknya diartikan secara berbeda. Sudah saya perjelas dengan tweet berikutnya,” kata Billy melalui pesan teks, Sabtu, 30 November 2019.
Sekitar pukul 21.30 WIB, cuitan itu sudah hilang. Billy membuat cuitan baru yang berisi penjelasan dari cuitan sebelumnya yang kontroversial. “Untuk yg salah mengartikan "KUBU SEBELAH", maksud saya dari KUBU SEBELAH adalah HATERS atau ORANG2 PESIMIS terhadap progress kinerja saya.. Jgn diartikan kubu sebelah seperti lagi jaman Pilpres, TIDAK ADA hubungannya kesitu.. Krn saya tdk bermaksud ke arah situ!”
Terkait cuitannya itu pun Billy Mambrasar sudah meminta maaf. "Saya dengan ini memohon untuk dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya karena kesalahpahaman tersebut," ucap dia.