TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membantah ikut campur dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar. Ia juga menampik sejumlah menteri ikut campur dengan menghubungi pimpinan DPD Golkar agar memilih Airlangga Hartarto.
Jokowi mengatakan masalah Golkar adalah urusan internal partai. Ia yakin tidak ada yang bisa mengintervensi urusan rumah tangga partai berlambang Pohon Beringin itu.
"Sebagai partai besar, saya kira enggak mungkin bisa diintervensi oleh menteri, dan pihak eksternal. Kalau Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara Pratikno) bisa intervensi Golkar, jagoan bener," ucapnya.
Jika menteri lain yang dimaksud adalah Luhut Binsar Pandjaitan, Agus Gumiwang, atau Zainuddin Amali, kata Jokowi, hal itu wajar lantaran ketiganya berasal dari Golkar.
Sementara itu, Pratikno yang berada di samping Jokowi ikut menimpali. Ia mengatakan tidak kenal satu pun dengan pengurus DPD Golkar. "Kenal DPD juga enggak," tuturnya.
Menurut Pratikno, isu dia ikut campur dengan urusan Golkar adalah kebohongan. "Itu hoaks poll," ucap dia.
Tudingan Istana ikut campur dalam penyelenggaraan Musyawarah Nasional Partai Golkar muncul dari kubu salah satu calon ketua umum, Bambang Soesatyo. Ketua Tim Pemenangan Bambang, Taufik Hidayat, menyebut tiga menteri mengintervensi munas ini.
"Demokrasi Munas Golkar dirampok Pratikno cs. Terungkapnya pertemuan Mensesneg, Menko Maritim, dan Menseskab, dengan para ketua DPD menandakan para menteri ini campur tangan terhadap Munas Golkar," ucap dia, Sabtu pekan lalu.