TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Benny Susetyo menampik jika tugas lembaganya disebut diambil alih oleh staf khusus milenial Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Benny menjelaskan BPIP akan bekerja sama dengan tujuh anak muda pembantu presiden itu untuk mengarusutamakan nilai-nilai Pancasila kepada generasi milenial.
"Sinergi. Mungkin mereka akan memberi masukan kepada Bapak Presiden. Tapi itu bisa bersinergi karena BPIP sudah punya program yang sejak awal sudah kami lakukan," kata Benny saat dihubungi Tempo, Ahad, 1 Desember 2019.
Benny mengatakan, saat ini BPIP belum menerima masukan apapun dari para staf khusus Jokowi mengenai pemantapan Pancasila. "Mungkin nanti akan disampaikan."
Menurut Benny, saat ini BPIP memang fokus pada penanaman nilai-nilai Pancasila terhadap generasi milenial. Pasalnya populasi mereka ke depan akan lebih besar ketimbang warga senior. "Tapi tidak berarti BPIP akan menyasar milenial semua, enggak. Kan, ada pembagiannya."
Sebelumnya, salah satu staf milenial Presiden Jokowi, Aminuddin Ma'ruf, mengatakan dua tugas pertama mereka adalah membantu mengkonsep kartu prakerja dan pengarusutamaan ideologi Pancasila pada anak muda. "Sepekan ini secara penugasan staf khusus yang kolektif baru dua itu. Soal urusan kartu prakerja dan pengarusutamaan nilai Pancasila," kata Amin saat ditemui Tempo di ruang kerjanya Rabu malam, 28 November 2019.
Mengenai pengarusutamaan Pancasila, kata Aminuddin, pemerintah ingin penanaman ideologinya menyasar anak-anak muda. "Secara peta demografi mayoritas yang jadi sasaran penanaman ideologi Pancasila anak muda. Kalau pakai pendekatan atau modelnya gak ada perubahan, ya, tidak akan efektif."